Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 22 Februari 2021 | 07:47 WIB
Mayat nenek-nenek ditemukan di sebuah saluran irigasi di Dusun Kebon Pancor Desa Sulit, Kecamatan Sikur Lombok Timur, Sabtu (20/2) pukul 06.15 WITA. (Beritabali)

SuaraBali.id - Mayat nenek-nenek ditemukan di sebuah saluran irigasi di Dusun Kebon Pancor Desa Sulit, Kecamatan Sikur Lombok Timur, Sabtu (20/2) pukul 06.15 WITA. Identitas mayat berjenis kelamin perempuan itu bernama Srinatih.

Nenek Srinatih berusia sekitar 75 tahun. Kronologis ditemukannya mayat Srinatih bermula saat warga setempat bernama Salni, 24 tahun, dan Yusuf sedang menggendong anaknya.

Mereka menggendong anaknya di pekarangan rumah milik seorang warga bernama Inaq Sahyun, 50 tahun.

"Hasil penelusuran kami, mayat yang ditemukan itu diketahui bernama Inaq Srinatih usia 75 tahun warga Dusun Wengkang Desa Loyok," jelas Kapolsek Sikur, AKP Ery Armunanto.

Baca Juga: Terungkap! Lombok Timur Jadi Peredaran Tramadol Ilegal

Tanpa sengaja saksi menoleh ke saluran irigasi di depan rumah tersebut dan melihat sesosok mayat dalam posisi tengkurap di saluran irigasi yang cukup deras.

Melihat kejadian itu, mereka langsung melaporkan kejadian yang dilihatnya pada Bhabinkamtibmas Desa Sikur, Bripka Andi Warsito.

Setelah mendapatkan informasi itu, polisi mendatangi lokasi kejadian. Aparat langsung mengevakuasi mayat tersebut dan melakukan identifikasi.

Setelah dilakukan penelusuran, lanjut Ery, ternyata benar warga yang meninggal adalah warga Dusun Wengkang Desa Loyok Kecamatan Sikur.

Informasi yang dikumpulkan bahwa korban mengalami rabun dan kesulitan berjalan karena faktor usia.

Baca Juga: HP Disembunyikan Kakak, Remaja 13 Tahun Ini Nekat Gantung Diri

Menurut keterangan keluarga, sambung Ery kebiasaan korban setiap pagi hari yaitu melaksanakan wudhu untuk salat Subuh.

Kebiasaan itu dilakukan sekitar pukul 05.00 WITA, di dekat saluran irigasi yang tidak jauh dari lokasi rumahnya.

Jarak tempat korban mengambil air wudhu di saluran irigasi dengan ditemukannya jenazah korban yang tersangkut di aliran irigasi diperkirakan 1 kilometer.

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh korban. Korban meninggal bukan karena Covid-19," ucapnya.

Pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi dan menerima kematian korban sebagai musibah.

Load More