SuaraBali.id - Pandemi COVID-19 menyisakan cerita pilu. Sejumlah tenaga kesehatan atau nakes di Bali belum menerima insentif secara penuh.
Gubernur Bali I Wayan Koster pun mengingatkan agar pusat dalam hal ini Kemenkes segera menunaikan kewajibannya.
Dia berharap pusat segera membayarkan insentif nakes yang belum cair sejak September 2020 lalu.
"Kepada Bapak Menteri kami sampaikan pembayaran insentif tenaga kesehatan tahun 2020 baru sampai bulan Agustus, jadi sisanya belum. Untuk itu, kami berharap bisa segera dibantu dicairkan," kata Koster dalam keterangan persnya yang diterima Antara, Jumat (12/2/2021)
Koster dalam Rapat Koordinasi Evaluasi PPKM Mikro secara virtual itu pada Kamis (11/2) berharap insentiif untuk tenaga kesehatan bisa segera dicairkan. Terlebih beban tugas dan tanggung jawab tenaga medis semakin meningkat, terkait bertambah banyaknya kasus positif COVID-19.
Dia menambahkan, sejak diberlakukannya Instruksi Mendagri No 03 Tahun 2021 mulai 9 Februari 2021, perkembangan kasus positif COVID-19 di Bali masih menunjukkan kondisi dinamis pada angka 300 kasus per harinya.
Namun kondisi membaik terlihat dari sisi tingkat kesembuhan yang terus menunjukkan peningkatan mencapai 87,23 persen dari total kasus yang terjadi.
Dalam kesempatan tersebut, hal lain terkait penerapan PPKM Mikro yang dilaporkan Gubernur Bali di antaranya penerapan PPKM sesuai dengan keputusan rapat bersama bupati/wali kota semua kabupaten/kota di Bali menerapkan PPKM berbasis desa atau kelurahan dengan berpedoman pada instruksi Mendagri.
Semua desa di Bali itu menerapkan PPKM dengan tingkat 'treatment' sesuai zonasi yang ada. Untuk zona merah itu 141 desa atau kelurahan, zona orange 132 desa, zona kuning 110 desa dan hijau 333 desa/kelurahan, total di Bali ada 716 desa/kelurahan. Jadi penekanan pada semua daerah zona merah lebih diperketat lagi," ucapnya.
Baca Juga: Penjualan Kerajinan Pohon Kristal di Bali Meningkat Jelang Imlek
Adapun erkait pembentukan satgas gotong-royong di Bali sudah pada tahap pelaksanaan, mengingat di Bali sebelumnya sudah sempat dibentuk satgas berbasis desa adat.
Juga dilaporkan tingkat pemanfaatan hunian RS rujukan rata-rata pada tingkat 70 persen, pelaksanaan vaksinasi tahap kedua bagi tenaga kesehatan akan dilaksanakan pada 21 Pebruari 2021.
Rakor evaluasi tersebut dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato dan diikuti oleh jajaran Menteri/lembaga di antaranya Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Selain itu juga dihadiri Menteri Perindustrian, Panglima Tentara Nasional Indonesia, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Wakil Menteri Keuangan, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Serta turut mengundang jajaran Gubernur di antaranya Gubernur Banten, Gubernur Jawa Barat, Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Gubernur Provinsi DI Yogyakarta, Gubernur Provinsi Jawa Timur, termasuk Gubernur Provinsi Bali.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu