Scroll untuk membaca artikel
Dythia Novianty
Senin, 08 Februari 2021 | 08:33 WIB
Ilustrasi vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 Sinovac dosis pertama ke seorang tenaga kesehatan saat vaksinasi massal. [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]

SuaraBali.id - Program vaksinasi Covid-19 bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SMDK), ditargetkan rampung 24 Ferbruari mendatang.

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr I Nyoman Suratmika, kuota vaksin Kabupaten Tabanan sebanyak 7.200 dosis untuk dua kali injeksi. Tahap pertama ditarget 3.600 dosis.

“Capaian tahap pertama baru 1.334 orang. Masih ada sekitar 470-an yang belum. Ini yang kami mau kejar. Siapa saja yang belum,” ujarnya sesuai data per Jumat (5/2), dilansir BeritaBali, Senin (8/2/2021).

dr I Nyoman menuturkan, pihaknya menunggu perintah berikutnya.

Baca Juga: Studi: Dengan Kecepatan Vaksinasi Saat Ini, Pandemi Berakhir 7 Tahun Lagi

"Kelompok kedua yakni pelayan publik seperti ASN, TNI, Polri petugas kantor camat, petugas kantor desa, atau petugas lapas. Untuk kelompok ini, jumlahnya relatif lebih banyak dari SDMK,” jelas dia.

Sementara itu, Kabupaten Tabanan kembali mencatat dua pasien positif Covid-19 meninggal disertai komorbid, Minggu (7/2). Terjadi penambahan 24 kasus baru dan 31 orang telah dinyatakan sembuh.

Dari data yang dihimpun Koordinator Bidang Informasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tabanan, dua pasien meninggal rinciannya lelaki usia 87 tahun alamat desa Bongan, Tabanan dengan komorbid CVA infark, kedua perempuan usia 57 tahun alamat banjar Anyar, Kediri.

Keduanya dirawat di RSUD Tabanan. Dan dari hasil screening atau swab tes terkonfirmasi positif Covid-19.

"Ada tambahan dua pasien meninggal lagi hari ini, dan jumlah sembuh juga meningkat sebanyak 31 orang," ujar Putu Dian Setiawan saat dikonfirmasi.

Baca Juga: Awas! Jangan Posting Kartu Vaksinasi Covid-19 ke Medsos

Dian Setiawan kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan.

"Jadikan kebiasaan setiap harinya, jangan saat ada petugas atau kegiatan pendisiplinan masyarakat baru ingat prokes," pungkasnya.

Load More