SuaraBali.id - Secara bulanan, inflasi Bali lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional. Namun, secara tahunan inflasi Bali pada Januari sebesar 1,02 persen (yoy) lebih rendah dibanding inflasi tahunan sebesar 1,55 persen.
Bank Indonesia mencatat pada Januari 2021 Provinsi Bali kembali mencatat inflasi sebesar 0,79 persen (mtm), angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 0,26 persen (mtm).
Inflasi di Januari terjadi terjadi karena adanya peningkatan harga pada kelompok volatile food dan administered prices.
Hal ini tercermin dari meningkatnya harga bahan makanan seperti cabai rawit dan daging ayam ras, serta harga yang diatur pemerintah seperti tarif angkutan udara serta rokok kretek filter.
"Meskipun demikian tekanan harga lebih mendalam tertahan dengan melandainya core inflation," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, dilansir laman BeritaBali, Jumat (5/2/2021).
Sementara untuk kelompok volatile food mengalami kenaikan harga sebesar 3,82 persen (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya.
Peningkatkan harga terlihat untuk komoditas cabai rawit, mangga, daging ayam ras, daging babi, dan tempe. Peningkatan harga komoditas hortikultura disebabkan oleh masih terbatasnya pasokan di awal tahun pascalibur Nataru.
"Peningkatan harga daging babi juga masih disebabkan turunnya jumlah ternak babi secara signifikan, diakibatkan oleh virus yang menyerang pada 2020," paparnya.
Jika dilihat, kelompok barang administered price mencatat peningkatan harga sebesar 0,50 persen (mtm). Peningkatan tekanan harga pada kelompok ini disebabkan oleh naiknya tarif angkutan udara, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan peningkatan harga di Desember 2020.
Baca Juga: Lagi, LPSK Serahkan Kompensasi ke Puluhan Korban Bom Bali
Kelompok barang core inflation mencatat tekanan harga yang melandai, yaitu sebesar 0,17 persen. Menurunnya tekanan inflasi ini terjadi terutama pada harga tiket bioskop, sandal kulit pria, dan shampoo. Penurunan harga tiket bioskop sejalan dengan kembali dibukanya bioskop pasca penutupan di tahun 2020.
Selanjutnya harga shampoo dan sandal kulit lelaki menurun sejalan dengan penurunan pembelian oleh masyarakat.
Berita Terkait
-
Ilija Spasojevic Sempat Prank Fans Bali United, Endingnya Bikin Bahagia
-
Teken Kontrak Baru, Ilija Spasojevic Sempat Prank Fans Bali United
-
36 Korban Peristiwa Bom Bali I dan II Dapat Kompensasi
-
Bantu PPS Kertha Wisesa, Gubernur Bali Izinkan Pemanfaatan Lahan Pemprov
-
Gabung Bali United, Diego Assis Pasang Target Tinggi
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali