SuaraBali.id - Vaksin Moderna diberikan kepada masyarakat dengan dosis dua kali suntikan. Berapa lama masa perlindungan dari Covid-19 yang dijanjikan?
"Harapan kami adalah vaksinasi akan berefek selama setidaknya satu tahun," kata kepala medis Moderna, Tal Zaks dalam JP Morgan 39th Annual Healthcare Conference, Senin (11/1/2021).
Selain Pfizer, vaksin produksi Moderna, yakni mRNA-1273, sudah mendapat izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) bulan lalu.
Zaks juga mengatakan bahwa perusahaan berencana menguji apakah penggunaan dosis ketiga dapat memperpanjang perlindungan tersebut.
Melansir CNN, saat ini vaksin diberikan dalam dua dosis yang diberi jarak sekitar satu bulan. Karena baru dikembangkan satu tahun terakhir, belum ada yang tahu berapa lama vaksin ini melindungi orang-orang.
"Kami pikir ada peluang untuk meningkatkan (dosis), terutama pada yang berisiko tinggi, jika Anda membutuhkannya," sambungnya.
Berbeda dengan vaksin milik Sinovac, Moderna menggunakan teknologi baru dalam mengembangkan vaksinnya, yaitu messenger RNA (mRNA).
Teknologi ini menggunakan mRNA sintetis untuk meniru permukaan virus corona dan 'mengajari' sistem kekebalan untuk mengenali dan menetralkannya.
Menurut Chief Executive Officer Stéphane Bancel, teknologi mRNA juga cocok untuk melawan varian baru virus corona yang telah muncul di berbagai negara.
Baca Juga: Ahli: Seharusnya Tidak Perlu Lagi Ada Gejolak Menolak Vaksin Sinovac
Sebelumnya, sang CEO juga sempat mengatakan bahwa vaksinnya dapat mencegah Covid-19 hingga dua tahun.
"Peluruhan antibodi yang dihasilkan vaksin pada manusia menurun sangat lambat. Kami yakin akan ada perlindungan potensial selama beberapa tahun," tutur Bancel dalam acara yang disponsori oleh Oddo BHF, Kamis (7/1/2021) pekan lalu, dilansir New York Post.
Di sisi lain, dalam surat edaran FDA, Moderna belum menghasilkan cukup data untuk menentukan apakah vaksinnya akan tetap efektif selama lebih dari dua bulan.
FDA menetapkan kepada perusahaan yang mencari izin darurat harus melanjutkan penelitian mereka untuk menilai keamanan dan kemanjuran jangka panjang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali