SuaraBali.id - Seorang balita mengalami kelumpuhan di sebelah tubuh usai terinfeksi Covid-19, Kok bisa?
Kondisi itu dialami anak berusia 3 tahun di Amerika Serikat yang mengalami stroke tak lama setelah didiagnosa positif Covid-19.
Anak laki-laki bernama Colt Parris itu sampai harus menjalani operasi darurat di rumah sakit dekat rumahnya di Salisbury, Missouri, AS, pekan lalu. Padahal kondisi stroke akibat Covid tersebut lebih sering dialami oleh para lansia.
Orang tua Colt, Sara dan Tim Parris, membawanya ke rumah sakit setelah anak mereka berhenti makan dan minum. Sara mengatakan, dia juga menyadari cara bicara Colt menjadi cadel dan tidak bisa menggunakan sisi kanan tubuhnya.
Kedua gejala tersebut umumnya terkait dengan stroke akibat otak rusak ketika aliran oksigen ke otak terganggu.
"Saya perhatikan hari Rabu (23/12) bicaranya sedikit salah. Tetapi saya sejujurnya berpikir dia sangat kesakitan dan dia sangat lelah. Jadi, saya berikan Boo-nya (mainan Colt), tapi saya perhatikan dia tidak menggunakan lengan (kanan) untuk meraihnya. Dia mengulurkan tangan untuk meraih kelincinya dan sekali lagi, aku tahu ada sesuatu yang tidak beres," cerita Sara, dilansir METRO.
Dokter Paul Carney, dari Missouri University Women and Children's Hospital di Columbia, melakukan tes pada Colt.
"Hasilnya, saya melihatnya itu adalah stroke yang jelas. Jadi, ada kekurangan suplai darah ke otak kiri," jelas Dr Carney dikutip dari Metro.
Colt menjalani operasi darurat untuk menghilangkan gumpalan darah dari otaknya. Setelah itu ia baru menunjukkan perbaikan dalam gaya bicaranya.
Baca Juga: Gara-gara Kena Stroke, Ronald Koeman Terima Tawaran Jadi Pelatih Barcelona
Dr Camilo Gomez, ahli bedah yang mengangkat gumpalan itu, mengatakan bahwa stroke Colt hampir pasti terkait dengan infeksi Covid-19 yang dialaminya. Menurut Camilo, pasien Covid-19 memang cenderung mengalami gumpalan darah.
Sementara itu, Dr Carney mengatakan bahwa dia hanya melihat satu kasus lain yang mirip dengan Colt. Namun anak yang juga mengalami stroke itu akhirnya meninggal karena gejala Covid.
Berita Terkait
-
Menteri PPPA Soroti Vonis 9,5 Tahun Pelaku Kekerasan yang Tewaskan Balita di Medan
-
Makan Bergizi Gratis Jadi Andalan Tekan Stunting di Tamansari Bogor
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Siapa Saja 12 Tersangka Perusak Gedung DPRD NTB?
-
Bukan Hanya Bantuan Logistik, Intip Program BRI Pulihkan Psikologis Korban Banjir di Sumatra
-
7 Jajanan Khas Bali Paling Dicari Wajib Jadi Oleh-Oleh
-
Liburan ke Bali Makin Irit? Cek Harga Sewa Honda Brio di Sini
-
Sarapan di Atas Air: Intip 5 Tempat Instagramable Floating Breakfast di Bali Mulai Rp 200 Ribuan