SuaraBali.id - Seorang pemuda berinisial KK ditangkap polisi karena kasus penganiayaan. Dia tega menebas tangan River, bule Australia yang tak lain bosnya sendiri.
Insiden bos ditebas karyawan karyawa terjadi pada Rabu (19/11/2020) sore.
Korban kini berstatus sebagai warga negara Indonesia dan merupakan bos hotel di Dusun Batu Riti, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah Nusa Tenggara.
Dia menjadi korban penganiayaan oleh karyawannya sendiri pada Rabu (19/11/2020) sore. Alasannya karena jengkel sering dicaci dan gajinya telat dibayarkan.
Baca Juga: Detik-detik Dua Santri Terseret Arus Air Terjun Tibu Atas, Seorang Tewas
Kapolsek Kuta, IPTU Muhamad Fajri membeberkan kronologi aksi penganiayaan tersebut.
Ia mengatakan penganiayaan terjadi ketika korban baru pulang bersama istrinya di depan pintu gerbang Hotel River miliknya.
Saat itu korban bersama istrinya hendak masuk pintu gerbang hotelnya.Tiba-tiba datang pelaku sambil membawa pisau.
Keduanya sempat cekcok hingga kemudian pelaku langsung menebas tangan korban dengan pisau.
Setelah menebas tangan korban, pelaku kemudian lari menyelamatkan dirinya menuju kamar hotel.
Baca Juga: Dipenjara, Habib Bahar Rindu Kematian Tak Peduli Jadi Tersangka Lagi
“Korban dianiaya pelaku di depan gerbang hotelnya, saat pulang bersama istri dan dua orang tamunya,” ujarnya seperti dikutip dari Beritabali.com (jaringan Suara.com).
Setelah ditangkap, pelaku mengakui perbuatannya di hadapan Polsek Kuta.
Dia mengatakan tega melakukan penganiayaan tersebut karena kesal bosnya sering melontarkan kata-kata kasar dan telat membayar gaji.
“Hasil introgasi kami, pelaku mengakui perbuatannya karena kesal dan sering dikatai kasar oleh korban. Saat ini, pelaku kami amankan di Mapolsek Kuta,” ujarnya.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 351 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan.
Berita Terkait
-
Kebakaran Lahan di Gunung Rinjani, Jalur Pendakian Senaru Ditutup Sementara
-
Abu Gunung Lewotobi Ganggu Penerbangan, Bandara Lombok Batalkan Puluhan Jadwal Terbang
-
Kooperatif, Jefri Nichol Jawab 20 Pertanyaan Penyidik Terkait Kasus Penganiayaan
-
Kejati NTB Tunda Kasus Korupsi Oknum DPRD, Ada Apa?
-
Beda dengan Penjelasan Polisi, Nabilla Aprillya Bantah Jadi Korban Penganiayaan Ketum Parpol
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Paser: Polda Kaltim Buru Pelaku, JATAM Desak Cabut Izin PT MCM
-
276 Kegiatan Kampanye Tercatat di Kaltim, Reses DPRD Jadi Sorotan Bawaslu
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
Terkini
-
Legenda Nasi Tahu Ni Sarti Sukawati: Kuliner Vegetarian yang Selalu Diburu Wisatawan
-
Dari Pos Pengungsian Gunung Lewotobi, Warga Tetap Dukung Dan Semangati Timnas Indonesia
-
Serangan Fajar Pilkada 2024 Diprediksi Beralih dari Tunai Jadi Uang Digital
-
Raja-raja di Bali Minta Bandara Bali Utara Dibangun di Atas Laut
-
Cerita Warga Saat Kejadian Erupsi Gunung Lewotobi, Lari Dan Hanya Ada Pakaian di Badan