SuaraBali.id - Berbagai cara dan peneliltian dilakukan untuk menanggulangi pandemi Covid-19. Indonesia terkenal dengan warisan leluhur sebagai alternatif pengobatan. Salah satunya arak Bali, dipercaya setelah diolah berkhasiat sebagai terapi percepatan pemulihan pasien Covid-19.
Melalui penelitian Profesor Gelgel yang juga staf ahli Gubernur Bali, akhirnya dihasilkan inovasi bahan tradisional dengan terapi aroma yang berbahan arak Bali. Temuan itu juga memiliki landasan dari pustaka lontar peninggalan leluhur.
Ada salah satu petikan dari lontar yakni usada, memanfaatkan arak Bali minuman beralkohol, dipergunakan untuk meringankan gejala-gejala infeksi, virus pernafasan pada jaman itu.
"Hal itulah yang menginisiasi Prof. Gelgel, untuk menggali potensi arak Bali lebih dalam di bidang kesehatan," ujar Apoteker Hendra Darmawan dari Usada Barak ditemui, dikutip dari laman Berita Bali.com, Minggu (18/10/2020).
Akhirnya, Prof. Gelgel memformulasikan ramuan usada barak. Ramuan ini memang telah menggunakan arak, tapi bukan sembarang arak. Karena sudah distandarisasi untuk tujuan terapi, bukan arak yang beredar di pasaran. Kemudian arak ini dikombinasikan dengan dua kandungan lainnya.
Pihaknya mengklaim ramuan herbal ini bisa melegakan pernafasan, meningkatkan asupan oksigen sehingga bisa meningkatkan imunitas tubuh.
Sebagai pembuktian empiris, pihaknya bersama Dinas Kesehatan Provinsi Bali, terapi ini digunakan sebagai terapi sportif tambahan. Mereka yang tengah menjalani isolasi di balai-balai kesehatan atau fasilitas kesehatan karantina, melakukan terapi aroma arak ini.
"Hasilnya cukup memuaskan sejauh ini, sebelum diberikan terapi ini, durasi penyembuhannya atau yang menghasilkan negatif pada tes swab di hari ke-14," jelas Hendra.
Setelah diberikan terapi uap arak ini, pada hari ketiga pasien OTG, tanpa gejala, sudah memberikan hasil negatif.
Baca Juga: Dinkes Bali Gunakan Arak Sebagai Treatment Tambahan untuk Pasien Corona
"Sehingga klaim kami, bukan sebagai obat Covid-19, namun bisa mempercepat durasi penyembuhan pasien-pasien OTG," tukasnya.
Berita Terkait
-
Mengulik Khasiat Arak Bali untuk Pasien Covid-19, Benarkah Bermanfaat?
-
Bappenas Cek Khasiat Arak Bali untuk Pengobatan Covid-19
-
Gubernur Bali Akan Patenkan Terapi Arak Bali untuk Lawan Covid-19
-
Gubernur Bali: Terapi Arak Bali Sembuhkan Pasien Covid-19
-
Arak Bali Bakal Dilegalisasi Pemprov Setempat, Begini Wacananya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran