SuaraBali.id - Dek Geh, seorang seniman tari kontemporer Bali tetap berkarya di tengah pandemi Covid-19. Kondisi darurat akibat pandemi terbukti tak menyurutkan semangatnya.
Wanita asal Singaraja, Buleleng itu tetap berkarya dan berkreasi demi melestarikan seni budaya warisan leluhur meski dengan cara yang berbeda dari sebelumnya.
Dikutip dari Beritabali.com (jaringan Suara.com), Dek Geh bercerita kalau dirinya dan teman-teman tetap aktif berkesenian.
Hanya saja karena adanya pandemi Covid-19, dia kini memanfaatkan media sosial. Dia melakukan perekaman karya seni tarinya lalu diunggah di kanal media sosial agar bisa ditonton oleh banyak orang.
Selain itu, selama latihan, Dek Geh dan teman-teman tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) seperti menggunakan masker dan menjaga jarak. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
Terlepas dari semuanya, Dek Geh menekankan kalau dirinya harus aktif berkarya.
"Tetap kita lakukan protokol kesehatan, supaya kesenian juga tetap langgeng. Harus tetap berkarya," ujarnya.
Pertunjukkan Virtual
Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng berencana mengupayakan kegiatan kesenian dengan tetap menerapkan prokes.
Baca Juga: Hijrah ke Bali, Feby Febiola Curhat Rela Ngekos hingga Bisnis Gagal
Untuk saat ini, Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng lebih sering menggelar pagelaran seni dan budaya melalui kegiatan virtual.
Sejumlah seniman lebih banyak menggelar pertunjukkan seni dengan merekam terlebih dahulu, lalu menampilkan hasil kerja keseniannya melalui kanal-kanal sosial media itu.
Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara menuturkan pihaknya mendukung cara berkesenian yang dilakukan para seniman tersebut.
“Ini semata-mata agar seniman dan pekerja seni tetap produktif sehingga kita upayakan untuk mewadahi pagelaran melalui seni virtual dulu,” ujarnya, Kamis (15/10).
Dia mengatakan metode virtual menjadi solusi untuk pagelaran seni budaya di tengah pandemi Covid-19. Pihaknya saat ini juga masih menyelenggarakan lomba-lomba seni budaya seperti lomba Ogoh-ogoh.
Namun, dalam pelaksanaannya terdapat sejumlah penyesuaian seperti mengganti metode penilaian oleh juri yang sebelumnya tatap muka menjadi secara online maupun virtual.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
5 Mobil Keluarga dengan 'Kaki-Kaki' Jangkung Anti Banjir
-
Urutan Makeup Sempurna Skin Prep hingga Setting Spray Khusus Pemula
-
Lari Makin Nyaman, Cedera Minggir! Ini 4 Rekomendasi Sepatu Lari Pria dan Wanita
-
Viral Bonnie Blues Bangbus di Bali Berujung Deportasi
-
7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50: Perlindungan Extra dari Sinar Matahari