SuaraBali.id - Pihak Rumah Sakit Umum Negara, Kabupaten Jembrana, Bali angkat bicara terkait isu yang menyebut oknum RSU "mengovidkan" pasien.
Pihak rumah sakit membantah kabar yang beredar selama ini dan memastikan kalau tidak ada pemalsuan data pasien Covid-19.
"Kami mengikuti isu yang berkembang, bahkan di tingkat nasional, seolah-olah ada oknum rumah sakit yang memasukkan data pasien Covid-19 fiktif. Kami menjamin di Kabupaten Jembrana tidak ada seperti itu," kata Direktur RSU Negara dr I Gusti Ketut Oka Parwatha, di Negara, Kamis.
Dia mengatakan pengumuman penambahan jumlah pasien Covid-19 sudah berdasarkan aturan baku yang berlaku. Dengan begitu, pihaknya tidak mungkin menjadikan pasien bukan terjangkit virus corona tapi didata dinyatakan terpapar Covid-19.
Baca Juga: Jepang akan Izinkan Warganya Pergi ke 12 Negara Ini, Indonesia Tak Termasuk
Dalam penanganan Covid-19, pihaknya bekerja sesuai pedoman termasuk kode etik, dan berusaha keras untuk kesembuhan pasien.
Oka menyebutkan dengan adanya isu yang berkembang tersebut, ia mengaku, mempersulit petugas medis termasuk Satgas Penanganan Covid-19 saat menangani pasien.
"Kalau ada pasien yang hasil swabnya positif tapi menolak isolasi, karena menganggap Covid-19 sebagai rekayasa medis, kan berbahaya. Persepsi itu bisa menyulitkan kami dalam penanganan pasien," katanya.
Selain itu, menurutnya, dengan persepsi Covid-19 adalah rekayasa, juga menyulitkan petugas memberikan edukasi penerapan protokol kesehatan.
"Kami imbau seluruh pihak mendukung upaya pemerintah dalam penanganan COVID-19. Kalau persepsi rekayasa yang muncul sehingga membuat lengah, itu berbahaya bagi keluarga dan tetangga kita, khususnya yang memiliki penyakit bawaan," sambungnya.
Baca Juga: Pecah Rekor Lagi, Hari Ini Kasus Corona di Indonesia Tambah 4.850 Orang
Sementara itu Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha menyampaikan adanya kesembuhan 16 orang pasien yang dirawat di RSU Negara.
Ia mengatakan persentase kesembuhan pasien Covid-19 di Jembrana terus meningkat, yang per hari ini mencapai 86 persen, atau naik signifikan dibanding bulan September yang hanya 68 persen.
"Sampai hari ini ada 352 pasien terkonfirmasi dengan 303 diantaranya sembuh. Tingkat kesembuhan yang tinggi ini harus terus dipertahankan, sambil mencegah penularan agar tidak terjadi lonjakan jumlah pasien," katanya.
Untuk mencegah lonjakan jumlah pasien Covid-19, ia mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, demikian I Gusti Agung Putu Arisantha. (Antara).
Berita Terkait
-
Jadwal Persib Kontra Bali United Resmi Ditunda
-
Jokowi Direncanakan Akan Datang ke Bali Demi Kampanyekan Mulia-PAS, Megawati Tidak
-
Buntut 'Jalan-Jalan ke Bali', Pengamat Sarankan Pj Bupati Ganti Kadinsos Jika Tak Ingin Kepercayaan Masyarakat Hilang
-
Polisi Ungkap Lab Narkoba Hasis di Vila Uluwatu Bali Hasilkan Duit Rp 1,5 Triliun Dalam 2 Bulan
-
Polemik Kunjungan Dinas Sosial Kabupaten Bogor ke Bali, Boros atau Kebutuhan?
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Dispar Bereaksi Ketika Bali Tidak Direkomendasikan di Tahun 2025 : Tidak Ada Alasan
-
Serangan Hoaks Pilkada Bali: Polda Kewalahan Buru Buzzer TikTok & Instagram
-
Kecelakaan Beruntun di Gatsu Tengah Denpasar, Ini Kronologi Awal Dan Penyebabnya
-
Spanduk Coblos Si Gundul Akan Dikembalikan ke Rumah Paslon, Satpol PP : Biar Tak Jadi Sampah
-
Hadapi Kepadatan Akhir Tahun di Bali, Kemacetan Mengerikan Tahun Lalu Diharapkan Tak Terulang