Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Selasa, 22 September 2020 | 13:55 WIB
Perayaan Hari Raya Galungan. (Antara)

SuaraBali.id - Kasus Covid-19 di Bali meroket dalam beberapa wakti terakhir. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kemunculan klaster baru.

Koordinator kesehatan satuan gugus penanggulangan Covid-19 di Badung menerangkan, klaster baru ini salah satunya berasal dari upacara keagamaan.

Menurutnya, kemunculan klaster baru ini berpotensi menghambat upaya penanganan Covid-19 yang terus digalakkan Pemprov Bali.

"Penyebaran covid-19 dari klaster upacara keagamaan kini sudah mulai merebak. Meskipun persentasenya masih kecil sekitar dua persen," ujarnya seperti dikutip dari Beritabali.com (jaringan Suara.com), Senin (21/9/2020).

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Singkawang Bertambah, Warga Diminta Lebih Disiplin Prokes

Munculnya klaster baru ini diduga karena masyarakat belum disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Apalagi sejak bulan Juli masyarakat Hindu di Bali disibukkan berbagai kegiatan mulai upacara pernikahan, upacara tiga bulan untuk bayi, hingga upacara ngaben atau kremasi.

Memasuki pertengahan September, umat Hindu di Bali kembali melaksanakan rangkaian hari raya Galungan dan Kuningan yang bertepatan dengan puncak pandemi Covid-19.

Hingga 21 September 2020, jumlah kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Bali bertambah sebanyak 139 kasus. Total kasus positif covid-19 di Bali mencapai 7.888 orang dengan pasien sembuh 6.418 orang dan pasien meninggal 222 orang.

Sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Bali kini dilaporkan terancam penuh, karena klaster upacara keagamaan berpotensi menambah beban rumah sakit. 

Baca Juga: Seorang Bule Prancis Tewas di Vila Bali, Muka Menghitam dan Perut Bengkak

Load More