Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Kamis, 10 September 2020 | 15:17 WIB
Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati disela-sela menghadiri High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Bali di Denpasar (Antara/Ni Luh Rhisma)

SuaraBali.id - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace menanggapai lonjakan kasus Covid-19 di wilayahnya yang belakangan meningkat signifikan.

Diketahui, terjadi penambahan rata-rata 150 kasus Covid-19 baru setiap harinya sejak akhir Agustus 2020.

Ia menilai hal itu dipicu penularan melalui transmisi lokal dari lingkungan rumah tangga atau keluarga serta pelaksanaan upacara adat.

"Kita lihat secara rinci dan cermat apa yang menyebabkan beberapa hari terakhir timbul lonjakan (kasus Covid) di Bali, kalau kita dengar laporan teman-teman di kabupaten/kota lebih banyak diakibatkan oleh transmisi lokal rumah tangga dan upacara-upacara," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Warga Masih Abai Protokol Kesehatan, Zaki: Jangan Takabur dengan Virus Ini

Menurut dia dengan dibukanya kembali tempat-tempat wisata, telah menyebabkan tak sedikit generasi muda meluapkan kegembiraannya dengan berwisata. Namun hal itu justru berpotensi meningkatkan penularan virus corona.

"Ini akhirnya timbul penderita-penderita yang tanpa gejala, OTG-OTG. Karena mereka muda-muda, sehat-sehat dan mereka pulang, ini yang menjadi sumber orang tuanya terkena (Covid-red) dan neneknya kena. Oleh karena daya tahan tubuh para orang tua yang sudah lemah, sehingga waktu penyembuhannya relatif lama serta risiko kematiannya tinggi," sambungnya.

Terkait hal itu, Cok Ace menuturkan pihaknya akan membicarakan lagi dengan Majelis Desa Adat Provinsi Bali untuk meminimalkan pertemuan-pertemuan di lingkungan desa adat.

"Dulu masyarakat kita taat saat ada Maklumat Kapolri (terkait larangan berkerumun-red). Kapolda, Kapolres dulu semua turun. Sekarang agak longgar, apakah peran desa adat dikembalikan seperti dulu lagi? Kalaupun tidak taat seperti dulu lagi, tetapi mesti disadari Covid-19 masih ada," ujarnya.

Sementara mengenai klaim yang menyebut Bali persentase penggunaan ruang perawatan di rumah sakit tertinggi, Cok Ace mengatakan hal itu karena ruangan yang tersedia dan jumlah pasien yang relatif seimbang.

Baca Juga: Pelatih Bali United Waspadai Kekuatan Tira-Persikabo

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Bali juga akan merapatkan dengan pihak RS swasta agar bisa digunakan sebagai RS rujukan penanganan Covid-19.

"Andaikata disiapkan ruang lebih banyak, akan turun nanti persentasenya," kata Cok Ace, memungkasi.

Hingga Kamis (10/9) jumlah kumulatif kasus positif Covid di Provinsi Bali menjadi 6.834 orang. Sedangkan pasien yang sudah sembuh sebanyak 5.437 orang atau 79,56 persen dari total kasus positif yang terkonfirmasi.

Sebanyak 1.246 orang (18,23 persen) pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit atau karantina di sejumlah lokasi seperti Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan BPK Pering) .

Sementara 151 orang atau 2,21 persen dari total kasus  meninggal dunia akibat Covid-19.

Load More