Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Senin, 07 September 2020 | 06:43 WIB
Lokasi pembangunan sirkuit jalan raya pertama di dunia untuk MotoGP, Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). (Antara/HO-ITDC)

SuaraBali.id - Sengketa lahan untuk ajang MotoGP di Mandalika, Lombok Tengah belum menemui titik temu. Beberapa warga masih bertahan di lokasi tersebut dan menolak untuk direlokasi.

Padahal PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengampu proyek telah menyiapkan lahan seluas 2,5 hektar untuk relokasi warga.

Terkait polemik tersebut Tokoh Masyarakat Nusa Tenggara Barat, Lalu Sudarmadi buka suara. Ia berharap sengkarut lahan MotoGP Mandalika segera tuntas.

Pria yang kerap disapa Mik Tjuck menyarankan agar sengketa lahan tersebut diselesaikan secara non litigasi yang mengedepankan musyawarah dengan nuansa kekeluargaan.

Baca Juga: Ini Empat Pasang Bakal Calon yang Mendaftar di KPU Makassar

"Menyangkut masih adanya gugat menggugat atau pun sengketa lahan, kami berpendapat supaya dilakukan melalui jalur non litigasi. Seperti mediasi dan musyawarah mufakat. Jangan kita biarkan berlarut larut masalah tersebut," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Senin (7/9/2020),

Mik Tjuck begitu berharap proyek super strategis nasional ini berjalan sukses.

"Kami sangat setuju proyek strategis nasional tersebut harus segera selesai dan sukses, namun kita juga tidak mungkin membiarkan saudara-saudara kita yang memiliki hak atas sebagian objek yang disengketakan kecewa. Untuk itu kepada pemerintah daerah baik provinsi ataupun Lombok Tengah bersama ITDC untuk lebih agresif menuntaskan masalah masalah yang ada," sambungnya.

Ia mengatakan kawasan yang akan digunakan sebagai sirkuit MotoGP tersebut telah memasuki finishing, sehingga dia menyarankan agar semua pihak memprioritaskan kepentingan NTB dibanding kepentingan pribadi.

"Kepada saudara saudara di NTB, kita harus berpikir 'NTB First'. Mendahulukan kepentingan NTB. NTB yang utama. Kami yakin banyak pihak yang merasa tersaingi dengan KEK Mandalika ini. Yang akan senang jika Mandalika tersendak dan bahkan gagal. Untuk itu kita perlu jaga dan sukseskan proyek ini. Demi anak cucu kita. Demi kesejahteraan masyarakat NTB," ungkapnya

Baca Juga: Kuburan di Indonesia Ini Panjangnya 8 Meter, Begini Ceritanya

Lebih lanjut, Mantan Sekretaris Jenderal Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) itu menuturkan lahan di kawasan MotoGP itu tidak hanya soal perhelatan MotoGP semata, tapi juga sebagai prime mover atau mesin penggerak kebangkitan ekonomi daerah.

Oleh karena itu, dia meminta semua pihak melepas segala kepentingan pribadi demi NTB.

"Kawasan KEK Mandalika tersebut, akan dilaksanakan even internasional secara reguler, MotoGP. Ini adalah anugerah luar biasa bagi masyarakat Lombok NTB khususnya dan Indonesia umumnya," ujar Mik Tjuck.

"Akan ada berkah turunan lainnya yang akan diakibatkan oleh MotoGP tersebut. Mandalika kita bisa andalkan sebagai 'prime mover' kebangkitan ekonomi Nusa Tenggara Barat. Untuk itu kami berharap kita semua, saling bergandeng tangan, hand to hand mengawal proyek strategis tersebut," tambahnya.

Lebih lanjut, Mik Tjuck mendukung sikap kepolisian yang akan menindak tegas provokator sengketa lahan MotoGP Mandalika.

"Kami juga memahami pasti ada saja pihak pihak yang tidak memiliki kepentingan atas sengketa itu bisa saja bermain, memperkeruh situasi, terhadap hal itu kami sangat setuju Polda NTB untuk ambil langkah hukum," ujarnya memungkasi.

Load More