Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Rabu, 12 Agustus 2020 | 10:12 WIB
Ilustrasi Bunuh diri (Unsplash/Eva Blue)

SuaraBali.id - Seorang laki-laki berinisial MW (31) nekat melakukan percobaan bunuh diri di tengah jalan Bybass Ir Soerkarno, Tabanan, Selasa (11/8/2020).

Pemuda asal Jombang, Jawa Timur tersebut diduga depresi berat usai terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Sebelumnya, MK bekerja sebagai karyawan di sebuah tempat fotokopi. Namun baru dua bulan bekerja, ia diberhentikan.

Diwartakan Beritabali.com--jaringan Suara.com, aksi percobaan bunuh diri MW sempat mengakibatkan Jalur Nasional Denpasar-Gilimanuk tersendat.

Baca Juga: Hilangkan Kejenuhan, Mantan Anggota DPRD Beli Sabu Senilai Rp 1 Juta

Polisi kemudian turun tangan untuk mengevakuasi korban yang tampak stres.

Menurut informasi yang beredar, korban awalnya hendak pulang kampung dengan menumpang bus karena sudah tak memiliki pekerjaan di Denpasar.

Namun selama di perjalanan, korban kerap berteriak histeris sampai akhirnya diturunkan di lokasi kejadian.

Setelah diturunkan, korban menitipkan barang bawaannya di Pos Polisi Patung Adipira Tabanan.

Kemudian, ia pergi ke sebuah warung nasi namun terlihat tak kuasa menahan kesedihannya.

Baca Juga: Viral Kucing Dijadikan Hantaran Tunangan, Tamu Undangan Heran

"Sempat beli nasi di tempat saya, tapi nangis," ujar seorang saksi.

Sementara itu, Kapolsek Kota Tabanan Kompol I Nyoman Sukanada menuturkan, setelah pulang dari warung korban lalu pergi ke sebuah toko.

Di sana, korban membeli cairan pembersih toilet ke sebuah toko kemudian kembali ke pos polisi.

Di saat itulah, ia berusaha untuk meminum cairan tersebut. Tapi berhasil digagalkan oleh petugas yang sedang berjaga.

Tak berhenti sampai di situ, setelah merasa gagal melancarkan aksinya, korban lalu berlari ke tengah jalan untuk menabrakkan diri ke kendaraan yang melintas

"Lantas korban lari ke tengah jalan hendak bunuh diri dengan posisi terlentang hingga sempat lemas," ujar I Nyoman Sukanada.

Melihat kejadian tersebut, petugas bergegas melakukan evakuasi. Saat mobil ambulans datang, korban sempat menolak untuk dievakuasi.

Hingga pada akhirnya, kerabat korban datang ke lokasi dan memberikan pertolongan.

"Kerabat yang akhirnya melakukan evakuasi korban," sambunganya.

Kerabat mengajak korban meninggalkan lokasi untuk mendapatkan perawatan medis.

Catatan Redaksi:  Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

Load More