Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Kamis, 30 Juli 2020 | 07:06 WIB
Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah (kanan) saat melakukan inspeksi pembangunan Rumah Sakit (RS) Darurat COVID-19 didampingi Direktur Utama RSUD Provinsi NTB dr Lalu Hamzi Fikri (kiri) di Mataram, Rabu (29/7/2020). (ANTARA/Nur Imansyah).

Di lain pihak, Direktur Utama RSUD Provinsi NTB, dr Lalu Hamzi Fikri menjelaskan RS Darurat Covid-19 ini awalnya direncanakan untuk membangun Instalasi Gawat Darurat (IGD) Trauma Center khusus MotorGP 2021.

Namun, karena adanya pandemi Covid-19 pembangunan gedung ini dipercepat untuk menampung pasien yang terus bertambah.

Hamzi menuturkan dari perencanaannya gedung ini akan memiliki enam lantai. Tetapi sejauh ini, baru dibangun dua lantai.

Kendati begitu, konstruksi tetap dipersiapkan untuk enam lantai sebagai pengembangan ke depannya.

Baca Juga: Ngaku Dirampok di Bali, Bule Inggris Mengemis Minta Makanan ke Warga

Lebih lanjut, Hamzi mengatakan gedung Trauma Center memuat daya tampung 69 pasien.

Di lantai satu telah disediakan 32 tempat tidur untuk IGD penanganan dan perawatan pasien yang memiliki diagnosa dan gejala Covid-19.

Sementara lantai dua yang dilengkapi 37 tempat tidur, dipersiapkan sebagai ruang tindakan untuk merawat pasien yang telah diagnosa positif Covid-19.

"Lantai dua juga dipersiapkan untuk ruang terbuka menjalani aktivitas olahraga dan berjemur," jelasnya.

Dengan demikian, ruang di RSUD NTB yang selama ini digunakan untuk ruang isolasi hampir 70 persen telah dialihfungsikan untuk perawatan atau ruang isolasi Covid-19, dapat kembali dipergunakan untuk menangani pasien reguler.

Baca Juga: 8 Paramedis Positif COVID-19, Poliklinik Rawat Jalan RSUD Sanjiwani Tutup

"Pembangunan RS ini sudah memenuhi standar WHO," tukas Hamzii.

Load More