SuaraBali.id - Keberadaan paus biru atau blue whale yang terdampar dan mati di pesisir pantai Kecamatan Nunhila, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur kini menjadi misteri.
Sebab, mamalia yang memiliki nama ilmiah Balaenoptera musculus itu kini hilang dari lokasi terdamparnya pada, Rabu (22/7/2020) pagi.
Beberapa warga yang melintas di sekitar lokasi sempat berhenti untuk mencari tahu keberadaan paus tersebut.
Namun tak terlihat. Padahal kondisi air sedang surut.
"Tadi malam masih ada di sini, pagi ini saya turun ke pesisir untuk melihatnya, tapi sudah tidak ada lagi, mungkin hanyut terbawa air laut saat sedang pasang," kata Ansel, warga Nunhila yang ditemui di lokasi, dikutip dari Antara.
Ia meyakini tak mungkin ada yang bisa menarik paus yang beratnya mencapai 100 ton tersebut.
Sementara itu Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT Zaydi ketika dihubungi mengatakan bahwa paus itu diketahui hanyut terbawa oleh air laut saat pasang.
"Semalam kami dari BBKSDA menerjunkan tim untuk bertugas menjaga paus tersebut namun paus itu hanyut," ujar dia.
Ia mengatakan sudah mendapatkan laporan dari petugas BBKSDA yang bertugas menjaga paus terdampar dan mati tersebut.
Baca Juga: Alhamdulillah! Pasien NN Sembuh, Bangka Kembali ke Zona Hijau
Zaydi mengatakan bahwa pada Selasa malam sekitar pukul 22.30 wita tim UPS BBKSDA NTT yang piket di lokasi melaporkan paus sudah mengambang di air dan hanyut.
Timpun berusaha mencari paus tersebut dan berusaha mengejar paus itu dengan speed boat namun tak sempat karena hilang dan semakin gelap keadaan di laut.
"Teman-teman tetap melakukan upaya pencarian dan penyisiran sampai saat ini," katanya.
Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Ikram Sangadji ketika dikonfirmasi mengaku belum mendapatkan informasi itu. Ia mengatakan akan terjun langsung ke lokasi untuk memastikan hilangnya paus itu.
"Kalau sudah hilang akan sulit dilacak. Kalau badannya sudah membusuk dan perutnya pecah, akan tenggelam sendiri," tambah dia.
Ia juga mengatakan bahwa paus itu dilaporkan pertama kali oleh warga pada Selasa (21/7/2020), pukul 10.00 wita.
Berita Terkait
-
Gegara Rokok, Bripda TT Tega Aniaya 2 Siswa SPN Hingga Viral, Kapolda NTT Tak Tinggal Diam
-
PDIP Kupang Kokohkan Akar Budaya, Hasto Kristiyanto: Berpondasi Pemikiran Bung Karno
-
Vonis 11 Tahun Penjara untuk Fani, Mahasiswi Pemasok Anak untuk Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar
-
OJK Ingin Perbankan Sokong Kredit untuk Ekonomi Kelautan di NTT
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran