Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Sabtu, 18 Juli 2020 | 15:11 WIB
Ilustrasi wisatawan (bali-airport.com)

SuaraBali.id - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) melalui webinar yang diselenggarakan oleh Bali Tourism Board (BTB) bertajuk “Bali next Normal – Will Chinese Travels to Bali Again” pada Jumat (17/7/2020) menyatakan, Bali membuka peluang untuk menerima wisatawan dari Tiongkok pada September mendatang.

Dalam kesempatan tersebut, pihak travel dari Tiongkok menanyakan kemungkinan Bali membuka penerbangan langsung terkait ke negaranya.

Hal ini beralasan, mengingat angka kasus Covid-19 di Bali relatif lebih sedikit dibanding secara nasional. Hal ini memperkuat kepercayaan internasional kepada Bali.

Merespon hal tersebut, Wagub Cok Ace mengatakan, bahwa kemungkinan tersebut tetap ada, terlebih hubungan Tiongkok dan Bali sudah lama terjalin dengan baik.

Baca Juga: Dampak Normal Baru, Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Meningkat

"Jika administrasi sudah lengkap dan sudah diijinkan oleh pusat, tentu hal tersebut bukan mustahil lagi," ujarnya, melansir BeritaBali.com (jaringan Suara.com).

Meskid emikian, ia berpesan, momen wabah ini bisa dimanfaatkan pariwisata di Bali untuk segera berbenah. Tidak hanya dari sisi kesehatan, tapi juga kkuantitas dan kualitas.  

“Hal ini perlu kita pikirkan, di satu sisi kita harus memberikan kenyamanan bagi mereka, namun juga harus memperhatikan alam Bali agar selalu terjaga dan tidak menjadi korban pariwisata,” ujarnya.

Dalam acara yang dipandu oleh CEO Bali CEB Levie Lantu tersebut Wagub Cok Ace menekankan, wisatawan dari Tiongkok sangat berpengaruh bagi pariwisata Bali.

“Hingga saat ini wisatawan Tiongkok selalu merajai jumlah kunkungan terbanyak di Bali, jadi kita harus benar-benar menyiapkan. Apa kebutuhan mereka, serta upaya untuk pelestarian lingkungan dan kebudayaan Bali juga,” imbuhnya. 
 
Menurutnya Bali harus bisa memberikan pelayanan yang lebih baik dari sebelumnya.

Baca Juga: Malu Hasil Nikah Siri, Ibu Sembunyikan Bayi Dalam lemari Hingga Tewas

“Kita harus bisa membuat pariwisata yang berkualitas untuk mereka, dan kita diberikan waktu oleh pandemi ini untuk membenahi pariwisata kita. Jangan sampai terlalu percaya diri, kita harus menyiapkan segala kemungkinan nanti. Covid-19 ini mengajarkan kita untuk kembali ke nilai luhur, selalu mulat sarira,” tegasnya.

Ia mengajak pelaku wisata di Bali agar tetap optimis meski saat ini wabah virus corona belum sepenuhnya bisa diatasi di dunia. Ia mengibaratkan seperti tahun 1980 ketika Bali membuka pariwisata untuk wisatawan Jepang.

"Saat itu mereka hanya tau pantai dan Bali Beach saja, namun setelah kita tidak henti sosialisasi, baru mereka tahu tentang budaya, adat dan alam Bali secara keseluruhan,” jelasnya.

Hal itu juga diharapkan terjadi dalam mensosialisasikan pariwisata ke wisatawan Tiongkok. Mereka harus benar-benar bisa mengeksplor Bali secara keseluruhan, agar tidak kalah dengan pariwisata di negara lain.

Acara ini juga turut menghadirkan narasumber seperti Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, Perwakilan dari Kedutaan Besar Indonesia untuk Tiongkok Dino R. Kusnadi, Konsul Jenderal Tiongkok Gou Haodong, Direktur Marketing Reg II (Tiongkok Jepang Korea India) Sigit Witjaksono, Wakil Ketua Shenzhen travel serta GM BTB-China Rose Wu. 

Load More