SuaraBali.id - Cuaca ekstrem hujan disertai angin melanda Bali pada Minggu (6/7/2025) kemarin.
Beberapa kejadian banjir hingga tanah longsor terjadi di beberapa wilayah di Bali akibat hal tersebut.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, hujan dan angin tersebut menyebabkan dua kejadian tanah longsor dan dua pohon tumbang di Kabupaten Karangasem sejak Sabtu (5/7/2025).
Pohon tumbang terjadi di Kecamatan Selat yang menimpa bangunan Sekolah Dasar 5 Muncan.
Baca Juga:Bima Arya Didatangi Para Pengusaha Plastik Untuk Adukan Kebijakan Gubernur Bali
Selain itu, pohon tumbang juga menutup jalan warga yang ada di Kecamatan Bebandem.
Sementara, dua kejadian tanah longsor terjadi di Kecamatan Selat.
Beruntung peristiwa-peristiwa tersebut tidak menyebabkan korban.
Selain itu, ada juga peristiwa banjir yang terjadi di Desa Nyitdah dan Desa Sanggulan, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.
Video-video banjir dari warganet memperlihatkan banjir yang menggenangi mobil yang melintas.
Baca Juga:29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Hilang di Lautan Selat Bali
Sementara, dari data BPBD ada 40 orang yang mengungsi di SDN 6 Sanggulan akibat peristiwa tersebut.
Namun, kondisi saat ini disebut sudah semakin surut.
Berkaca pada peristiwa tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya memprediksi jika cuaca ekstrem masih bisa terjadi karena sulit diprediksi .
“Masih (berlangsung cuaca ekstrem) karena cuacanya agak sulit diprediksi, sekarang musim kemarau tapi tetap hujan,” ujar Teja saat dihubungi pada Senin (7/7/2025).
Terlebih, dia juga meminta masyarakan agar memperhatikan kondisi lingkungannya dan menanggulangi potensi bencana yang ada akibat cuaca ekstrem.
Dia meminta agar masyarakat memastikan tidak ada saluran air yang tersumbat sehingga dapat menyebabkan luapan air jika diterjang hujan deras.