Warga desa pun trauma atas peristiwa mengerikan tersebut.
Di tengah kacau dan mencekamnya suasana kala itu, ia mendapatkan kabar bahwa bibi, paman dan empat anggota keluarganya tewas tertimbun dalam satu rumah yang roboh akibat dihantam batu pijar.
Petrus tak kuasa menceritakannya lagi, suara seraknya tertahan di tenggorokan. Ia mulai menangis saat menyebut sebanyak enam dari sembilan korban jiwa dari Desa Klatanlo merupakan keluarga dekatnya.
Hatinya pun teriris pilu melihat langsung proses evakuasi tim gabungan yang berjalan dramatis. Perihnya kejadian itu harus ia jalani penuh rasa tanggung jawab.
Baca Juga:Dari Pos Pengungsian Gunung Lewotobi, Warga Tetap Dukung Dan Semangati Timnas Indonesia
Pada Senin paginya ia bersama personel TNI dan pemerintah setempat menguburkan seluruh korban.
Usai mengurus pemakaman warga-warganya yang tewas akibat erupsi, sebagai kepala desa Petrus pun melanjutkan tanggung jawabnya mengurus evakuasi 257 kepala keluarga atau sekitar 1.300 warga desanya untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman. (ANTARA)