Pintu Masuk Desa yang Terdampak Erupsi Lewotobi Dipasangi Spanduk Dilarang Masuk

ada warga yang datang menggunakan mobil truk masuk ke wilayah tersebut untuk mengambil barang-barang di rumah mereka

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 23 November 2024 | 14:44 WIB
Pintu Masuk Desa yang Terdampak Erupsi Lewotobi Dipasangi Spanduk Dilarang Masuk
Baliho larangan masuk yang terpasang di pintu masuk Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). (ANTARA/Gecio Viana)

SuaraBali.id - Akibat adanya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Sebanyak 6 desa yang terdampak erupsi tersebut tepatnya di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) dipasang baliho larangan masuk sebagai peringatan agar warga tidak beraktivitas dalam wilayah desa.

Berdasarkan pantauan, sekitar pukul 13.30 Wita terlihat sejumlah baliho dipasang di pintu masuk dan batas-batas desa disertai baliho bertuliskan dilarang masuk.

Namun demikian ada warga yang datang menggunakan mobil truk masuk ke wilayah tersebut untuk mengambil barang-barang di rumah mereka.

Enam desa tersebut ada di dua kecamatan. Sebanyak lima desa di Kecamatan Wulanggitang yakni Desa Nurubelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote serta satu desa lainnya di Kecamatan Ile Bura yakni Desa Nobo.

Baca Juga:Kunjungi Bayi Gibran di Pengungsian Gunung Lewotobi Wapres Beri Pesan Khusus

Menurut Kepala Desa Boru Alfons Kelasa Soge baliho larangan tersebut dipasang oleh tim gabungan agar mengantisipasi dampak Gunung Lewotobi Laki-laki yang masih terus erupsi.

Setelah aktivitas erupsi berkurang sejumlah warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki kembali ke rumahnya untuk memberi makan ternak sekaligus membersihkan rumah dari material vulkanik.

"Kebanyakan warga dari pengungsian ke rumahnya untuk kasih makan ternak atau peliharaan seperti ayam, anjing, dan babi, sekaligus bersih rumah," katanya ditemui di Kantor Kecamatan Titehena.

Menurutnya ada dua dusun dari enam dusun di Desa Boru sangat terdampak erupsi karena hanya berjarak empat km dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki.

Ia mengimbau warga untuk tidak kembali untuk sementara waktu ke wilayah desa bila tidak ada keperluan mendesak karena status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada Status Level IV (Awas).

Baca Juga:Wapres Gibran Kunjungi Korban Erupsi Gunung Lewotobi Bagikan Mainan Anak-anak

"Harus taat larangan dan petunjuk itu harus waspada dan lihat situasi kondisi dan mampu menyelamatkan diri," katanya.

Sementara itu, berdasarkan laporan per enam jam oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Gunung Lewotobi Laki-laki yang memiliki tinggi memiliki ketinggian 1.584 mdpl itu berada pada Status Level IV (Awas).

Berdasarkan pengamatan pada pukul 06.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita, pengamatan visual menunjukkan gunung api tertutup kabut 0-I hingga tertutup kabut 0-II dan asap kawah tidak teramati. Teramati aliran lava ke arah timur laut sejauh lk. 4.340 meter dari pusat erupsi.

Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, serta sektoral 9 km pada arah Barat Daya-Barat Laut. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak