SuaraBali.id - Upacara Ngaben di Bali hampir selalu dilakukan oleh masyarakat Hindu di Pulau Dewata.
Upacara Ngaben merupakan ritual kremasi atau pembakaran jenazah. Upacara ini disebut sebagai Pitra Yadnya, Pelebon, atau upacara kremasi.
Tujuan dari Ngaben ini sendiri adalah untuk mengantarkan roh orang yang telah tiada ke alam baka dimana ia akan menanti untuk bereinkarnasi.
Salah satu prosesi yang ada dalam Upacara Ngaben ini adalah Nganyut. Upacara ini ditutup dengan menghanyutkan abu jenazah ke laut.
Baca Juga:Sejarah Bali: Dari Masa Kerajaan hingga Menjadi Provinsi di Indonesia
Prosesi menghanyutkan ini adalah momen yang sangat emosional dan berarti bagi keluarga. Pasalnya, menjadi momen perpisahan terakhir dengan jenazah secara fisik.
Namun, momen yang sangat berharga ini justru dirusak begitu saja oleh manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab.
Seperti momen seorang warganet yang memiliki akun Tiktok @madedanmelia. Dalam videonya, ia membagikan momen pengabenan massal di desanya.
Saat prosesi menghanyutkan abu jenazah secara massal, ia justru dibikin geram dengan perilaku para pria yang berebut uang sesari.
“Nganyut pengabenan masa Desa Tangkas,” tulisnya dalam video.
Baca Juga:Viral, Ngaben Dengan Lembu Table Warna Putih Tanpa Kepala Dan Ekor
“Lumayan mbuat kita semua emosi sama orang-orang yang nuduk sesari bareng metuuk, bukannya dihilir nunas sesari,” tambahnya.
Video tersebut sontak mengundang beragam komentar dari warganet.
“pecalang bali,,hrs lbh tegas,,,pang sing kadong campah...,” tulis @de***
“pecalang ne ije kaden adi sinkyak nolongin to,” sahut @il***
“harus dtertibkan dn sangsi,” komentar @du***
“Kasujatiannyane sampun katur sesari punika, malah becik wenten sane ngelungsur, mewiguna yadnyan druwene ,” tulis @DK***
Kontributor : Kanita