Penuh Haru, Penyandang Disabilitas di Lombok Barat Akhirnya Bisa Merasakan Upacara 17 Agustus

Komandan Upacara, Muhidin mengatakan baru pertama kali dipercaya untuk bisa memimpin upacara.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 17 Agustus 2024 | 09:40 WIB
Penuh Haru, Penyandang Disabilitas di Lombok Barat Akhirnya Bisa Merasakan Upacara 17 Agustus
Kaum disabilitas saat bertugas pada Upacara HUT RI Ke 79 di Desa Taman Ayu Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat Sabtu (17/8/2024). [Suara.com/Buniamin]

SuaraBali.id - Pelaksanaan upacara HUT RI ke 79 digelar di semua daerah di Indonesia. Di Nusa Tenggara Barat khususnya di Desa Taman Ayu, Lombok Barat, HUT RI ke 79 diselimuti rasa haru. Pasalnya, puluhan para penyandang disabilitas menjadi peserta dan petugas upacara.

Komandan Upacara, Muhidin mengatakan baru pertama kali dipercaya untuk bisa memimpin upacara.

Karena kondisi yang suit untuk berdiri cukup lama, kesempatan untuk memimpin ucapara tidak pernah dirasakan dan hari ini baru pertama kalinya.

“Baru kali ini dilibatkan pemerintah untuk menjadi petugas upacara 17 Agustus. Saya merasa terharu dan tidak bisa berkata apa-apa,” katanya Sabtu (17/8/2024) pagi.

Baca Juga:Ketua DPC Gerindra Lombok Barat Maju Pilkada Lewat Demokrat

Ia mengatakan, selain menjadi komandan upacara penyandang disabilitas lainnya juga dipercaya bertugas untu bagian yang lain. Misalnya pengerek bendera, Pancasila, dan teks proklamasi.

“Itu difabel semua itu dan kita selalui dibimbing,” katanya.

Sebelum pelaksanaan HUT RI ke 79, para petugas sudah latihan sebanyak lima kali. Waktu latihan sudah diberikan arahan dan tata cara saat bertugas.

“Kita sudah latihan lima kali. Jadi siap tidak siap harus siap,” katanya.

Selain kaum difabel, peserta upacara juga dari para orang tua lanjut usia (lansia). Sehingga upacara yang digelar lebih banyak menggunakan kursi karena kondisi para penyandang disabilitas dan lanjut usia.

Baca Juga:Hilangkan Aura Negatif, Upacara Bayuh Otonan Ini Dikelilingi Api

Sementara itu, Kepala Desa Taman Ayu Lombok Barat, Tajudin mengatakan keterlibatan para penyandang disabilitas ini untuk meningkatkan pergaulannya dengan masyarakat.

Karena keterbatasan yang dimiliki biasanya menjadi tantangan untuk bisa berbaur dengan masyarakat.

“Untuk menggugah psikologis mereka bergaul itu sangat susah,” katanya.

Ia menegaskan, perayaan HUT RI tidak saja miliki segelintir orang melainkan semua warga negara indonesia termasuk para penyandang disabilitas.

Karena menurutnya, kemerdekaan yang sesungguhnya adalah dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Saya belum pernah lihat kaum difabel merayakan HUT RI. Sehingga desa Taman Ayu mengutamakan agar difabel juga punya kewajiban yang sama,” katanya.

Kontributor Buniamin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini