SuaraBali.id - Umat Hindu di seluruh Indonesia baru saja merayakan Hari Raya Galungan pada 28 Februari 2024 kemarin.
Wilayah Indonesia sendiri yang mayoritas penduduknya beragama Hindu adalah Bali. Tak heran jika di tempat tersebut masih sangat kental dengan tradisi-tradisi berbau keagamaan.
Seperti salah satu contohnya saat menyambut Hari Raya Galungan serta Kuningan, mereka selalu memasang penjor di depan rumahnya.
Hal inilah yang membuat Bali selalu dipenuhi penjor-penjor saat Galungan dan Kuningan tiba. Namun berbeda dengan pemandangan yang satu ini, bukan di Bali maupun di Indonesia.
Baca Juga:Daerah Ini Alami Inflasi Tertinggi di Bali, Beras Pemicunya
Sebuah penjor terpasang dengan kokoh di Jepang. Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @denpasar.viral memperlihatkan pemandangan penjor terpasang di depan rumah di Kawasan Miyakojima, Okinawa, Jepang.
Warga Jepang tersebut mengaku jika dirinya ingin memperkenalkan budayanya di Bali menjelang Hari Raya Galungan.
“Ketika orang Jepang liat penjor di Miyakojima Okinawa Japan, selain itu saya dapat memperlihatkan budaya di Bali di Japan,” tulisnya dalam video tersebut, dikutip dari Instagram @denpasar.viral, Jumat (1/3/24).
Temannya yang asli warga Jepang itu terlihat heran dengan sesuatu yang terpasang di depan rumah tersebut.
Ia melihat dengan sangat detil, mulai dari bentuknya hingga bahan-bahan yang digunakan untuk penjor tersebut.
Baca Juga:Waspada, Gelombang Tinggi di Selat Bali Bisa Mencapai 4 Meter
Namun, di akhir videonya meskipun warga asli Jepang ini terlihat heran dan sedikit merasa aneh, dirinya salut dengan budaya Indonesia yang masih terus dilestarikan.
Untuk diketahui, Penjor merupakan simbol gunung yang dianggap suci oleh umat Hindu di Bali. Penjor pada Galungan biasanya dipasang di pura yang mengarah ke jalanan.
Penjor ini terbuat dari batang bambu tinggi dan melengkung yang dihias dengan daun kelapa muda (janur).
Penjor yang dihiasi janur dilengkapi dengan hasil-hasil bumi, kue, serta kain putih atau kuning, yang menjadi ciri khas dari penjor.
Kontributor : Kanita