Makna Mebayuh Oton dalam Keyakinan Ajaran Hindu

Mebayuh Oton untuk memperingati hari kelahiran seseorang yang jatuh setiap 210 hari atau 6 bulan sekali berdasarkan kalender Bali.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 17 November 2023 | 16:17 WIB
Makna Mebayuh Oton dalam Keyakinan Ajaran Hindu
ILUSTRASI - Upacara Otonan Anak Happy Salma. [Instagram]

SuaraBali.id - Upacara Adat Bali Mebayuh Oton diyakini dapat menetralisir derita bawaan atau karma di kehidupan terdahulu.

Mebayuh Oton untuk memperingati hari kelahiran seseorang yang jatuh setiap 210 hari atau 6 bulan sekali berdasarkan kalender Bali.

Otonan artinya hari kelahiran bagi umat Hindu. Berdasarkan maknanya dari Bahasa Jawa Kuno yang sudah menjadi kosa kata Bahasa Bali, Otonan berasal dari kata ‘wetu’ atau ‘metu’ yang artinya keluar, lahir.

Kemudian dari kata ‘wetu’ menjadi ‘weton’ dan selanjutnya berubah ‘oton’ atau ‘otonan’.  

Baca Juga:Cerita di Balik Anak Yang Lahir di Wuku Wayang Jadi Santapan Batara Kala

Fungsi dari Upacara Mebayuh Oton ini sebagai penyucian diri, baik secara jasmani maupun rohani. Pasalnya, menurut kepercayaan Hindu, setiap kelahiran akan membawa unsur-unsur magis khususnya, terhadap unsur-unsur kejiwaan dari manusia (karma).

Selain itu, Mebayuh Oton juga dapat membentuk karakter anak. Dalam agama Hindu, Pembentukan karakter anak sebenarnya sudah dilakukan sejak dini ketika ibu dan bapak senggama.

Upacara Mebayuh Otonan ini dimaksudkan sebagai upaya penyempurnaan terhadap diri manusia secara spiritual.

Upacara Mebayuh Oton ini biasanya diperingati dengan menentukan hari, umumnya dipakai adalah wewaran dan wawukon.

Wewaran yang umum digunakan yaitu Panca Wara terdiri dari Umanis, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Kemudian yang kedua Sapta Waray aitu Redite, Coma, Anggara, Budha, Wras-pati, Sukra, dan Saniscara.

Baca Juga:Makna Hari Raya Tumpek Wayang Tiap 6 Bulan Sekali

Sementara Wawukon adalah Shinta, Landep, Ukir, Kulantic, Tolu, Gum-bereg, Wariga, Warugadean, Julungwangi Sung-sang, Dungulan, Kuningan, Langkir, Medangsia, Pujut, Pahang, Kelurut, Merakih, Tambir, Medan-gkungan, Matal, Uye, Menahil, Perangbakat, Bala, Ugu, Wayang, Klawu, Dukut lan Watugunung.

Di Bali, kelahiran atau kehidupan seseorang baik mengenai perangai, tingkah laku, malang-mujur nasibnya bahkan kesehatannya akan sangat dipengaruhi oleh hari seperti lintang, dauh, ingkel serta wewaran.

Kontributor: Kanita Auliyana Lestari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini