Adapun jawabannya bahwa kapal tersebut membawa 80 laki-laki dewasa dan 50 senjata berat dan senapan serta mesiu.
Selain itu Raja juga meminta penjelajah Belanda yang menghadap untuk mencoba senapan yang dihadiahkan kepada Raja.
Raja Bali juga minta dibawakan peta dunia, karena raja penasaran dengan letak Negeri Belanda. Selain itu juga bertanya soal usia penjelajah Belanda dan keluarga mereka di Belanda.
Kala itu disebutkan bahwa di Belanda tak boleh menikah di bawah usia 26 tahun. Sementara Raja Bali menjelaskan bahwa di "Baelle" (Bali) waktu itu pria boleh menikah di usia 12 tahun dan 9 tahun untuk wanita.
Baca Juga:Mengenang Pahlawan Bali Ida Dewa Agung Jambe pada Perang Puputan Klungkung
Usai menghadap raja, rombongan penjelajah Belanda pamit dengan cara mundur setengah jongkok sambil menunduk menjauhi raja.
Raja Bali saat itu digambarkan sebagai sosok pria perkasa tinggi besar berumur 40-50 tahun.
"Raeij De Baelle" atau Raja dari Pulau Baelle ini memiliki 200 istri dan satu anak laki 20 tahun yang akan menggantikannya sebagai raja. Juga ada 2 anak kecil raja yang duduk di dekat para bangsawan.
Raja juga merawat 50 orang cacat termasuk orang kerdil. Raja digambarkan sebagai sosok penuh rasa ingin tahu dan punya pengikut di seluruh negeri yang jumahnya terus bertambah.
Raja selalu menawarkan persahabatan dan antusias dengan pendatang dari negara-negara asing.
Baca Juga:Makna di Balik Gerakan Dinamis Tarian Legong Tri Sakti
- 1
- 2