SuaraBali.id - Adanya pembongkaran sejumlah infrastruktur milik operator seluler oleh Satpol PP Pemkab Badung mau tidak mau berdampak pada jaringan seluler di sana.
Terutama sejumlah spot yang menghadirkan jaringan 2G.
Hal ini pun dikeluhkan pihak operator seluler seperti halnya Direktur & CTO XL Axiata, I Gede Darmayusa yang mengaku bahwa masalah tersebut sangat terdampak dibandingkan dengan operator lain.
Hal ini karena cukup banyak jaringan operatornya di sana.
Baca Juga:Dosen Viral yang Diduga Lecehkan Mahasiswi Buleleng Resmi Dilaporkan
"Terlepas dari unsur apa di balik layar, kami sebagai operator terutama Xl Axiata sangat kecewa dengan apa yang dilakukan oleh pihak yang menyegel maupun membongkar BTS kami," kata dia, di XL Axiata Tower, Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Ia mengaku bahwa dirinya baru kembali dari Bali dan beberapa titik yang menyediakan layanan 2G maupun Edge, padahal berada di jalur yang ramai dan padat.
"Ada lebih dari 10 BTS kita yang dibongkar per sekarang," ungkapnya.
Menurutnya hal ini bukan saja masalah pendapatan, tapi mengembalikan kepercayaan publik terhadap jaringan selulernya yang akan sulit.
Dalam beberapa laporan, ada masyarakat yang sudah berpindah ke operator lainnya.
Baca Juga:Jalankan Bisnis Narkoba Saat Ditahan di Bali, Pria Ini Hasilkan Aset Rp 15 Miliar
"Kerugian material belum kita hitung. Tapi imaterial mengembalikan kepercayaan ke masyarakat atau subscriber ke XL, saya sudah dapat laporan 'pak sudah banyak beralih ke operator lain kebetulan tidak di situ," jelasnya.
Terlebih 60 persen uang beredar di Bali ada di Badung dan Denpasar.
Menurutnya mengembalikan potensi itu tidak gampang. Kendati BTS beroperasi kembali namun membalikkan subscriber tidak sebulan dua bulan.
Ia pun berharap adanya solusi atas masalah ini.