"Ini adalah langkah awal. Jikalau tidak ditanggapi, kami siap kerahkan masyarakat lebih besar lagi agar pemerintah pusat bisa mendengar harapan kami. Apa yang menjadi harapan kami ini juga sudah kami salurkan ke DPRD Provinsi Bali," katanya.
Madrayasa mengatakan dukungan bukan hanya berasal dari wilayahnya saja. Melainkan dari lima Banjar Adat diantaranya Banjar Dukuh Merta Jati, Banjar Sari, Banjar Tengah, Banjar Sekar Kangin, Banjar Suwung Kangin, serta 12 dusun yang sangat mendukung adanya pembangunan Terminal LNG yang menjadi program Pemprov Bali.
"Kami sudah lakukan paruman (rapat) melibatkan seluruh komponen masyarakat. Rentetannya mulai dari tanggal 18 September 2022 hingga paruman terakhir pada 23 April 2023 lalu," katanya sebagaimana dilansir ANTARA.
Tetap Ingin Dibangun Meski Ditolak
Menteri Koordinator Maritim Dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya tak memberikan rekomendasi untuk pembangunan terminal Liquified Natural Gas (LNG) Sidakarya di Denpasar. Namun demikian ternyata Gubernur Bali masih tetap teguh ingin mendirikan terminal LNG tersebut.
Wayan Koster beralasan bahwa proyek ini adalah untuk kepentingan daerah Bali. Terlebih sudah ada kesepakatan dengan wali kota dan desa adat di wilayah tersebut.
"Harapannya ya ini (proyek Terminal LNG) lolos, karena kita untuk kepentingan daerah Bali ya, dan sudah ada kesepakatan dengan wali kota dan empat desa adat yang ada di wilayah itu," kata Wayan Koster sebagaimana diwartakan Antara, Jumat (14/4/2023).
Menurut Koster, permasalahan soal proyek tersebut sudah tak ada lagi. Selain itu kepentingan Bali yang dimaksudnya adalah untuk kemandirian energi dan energi bersih guna meningkatkan daya saing wisata.
Dalam surat Menko Marves tertanggal 14 Maret 2023. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, supaya tidak merekomendasikan pembangunan terminal LNG Sidakarya di Denpasar ini.
Ada dua alasan yang dikemukakan Luhut, salah satunya adalah masalah lingkungan. Yang mana pada tahun 2022 lalu, Presiden telah meluncurkan Garis Besar Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru yang Hijau, Tangguh, dan Sejahtera.