Bali Akan Terapkan Teknologi Wolbachia Untuk DBD, Nyamuknya Dipelihara

Kedua wilayah ini mempunyai tingkat DBD tertinggi selama 2022 di Bali.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 01 Februari 2023 | 15:18 WIB
Bali Akan Terapkan Teknologi Wolbachia Untuk DBD, Nyamuknya Dipelihara
Ilustrasi gambar nyamuk Aedes Aegypti (pixabay)

Selama tahun 2022 terdapat 5.638 kasus demam berdarah dengan 1.096 dari Denpasar dan 869 dari Buleleng, dengan kematian terbanyak dari Denpasar yaitu delapan orang disusul Klungkung empat orang.

Saat ini, Dinkes Bali memulai tahap sosialisasi untuk teknologi wolbachia di masyarakat, lantaran selama ini masyarakat hanya mengetahui program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Proses sosialisasi dari program ini akan berlangsung selama enam bulan, sehingga teknologi wolbachia ditarget untuk sampai ke masyarakat pada pertengahan 2023.

Untuk sementara, Dinkes Bali masih mengimbau masyarakat untuk menerapkan cara konvensional yaitu penerapan 3M, PSN dan pemakaian obat nyamuk serta kelambu saat tidur.

Baca Juga:Gunung di Bali Jadi Kawasan Suci Picu Kekhawatiran Pemandu Pendaki, Ini Jawaban Koster

"Nanti tetap kita imbau untuk masyarakat tenang dulu, jadi lakukan fogging terfokus di mana tempat-tempat yang ada kasus DBD, kan ada alamatnya fogging daerah itu," kata dia. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini