Berbicara jangkauan dan efek kerusakan yang ditimbulkan, Abdillah menyebut kondisi itu dipengaruhi oleh tipikal kegempaannya.
Bila gempa berada pada area dangkal efeknya akan lebih merusak atau destruktif. Sesar akan lebih mudah bereaksi sehingga guncangan akan semakin dahsyat.
Berbeda ketika kegempaan berada pada area dalam. Masih bersifat destruktif akan tetapi efeknya akan meluas dan tidak terkonsentrasi pada titik patahan.
"Ketika terjadi pada area dalam tetap bersifat merusak tetapi tidak seperti ketika terjadi di area dangkal," bebernya.
Namun, masih Abdillah, dibanding dengan beberapa sesar lain di Jawa Timur, Sesar Wongsorejo terbilang cukup kokoh.Hal ini, karena struktur penyusunnya adalah batuan beku. Berbeda dengan Sesar Surabaya yang lebih rentan karena strukturnya adalah sedimen.
Akan tetapi, kondisi itu bukan berarti menjamin Sesar Wongsorejo aman. Masyarakat Banyuwangi tetap harus waspada dan harus mulai belajar tentang mitigasi bencana.
"Kita harus sadar bahwa kita tinggal di Banyuwangi kita diapit oleh dua lempeng aktif, Indo-Australia dan Eurasia. Setiap hari terjadi gempa namun skalanya kecil sehingga tidak terasa. Tetapi kalau sudah kegempaannya besar maka harus berhati-hati yang tinggal di jalur sesar," tegasnya.