Menjelang KTT G20 Wisman yang Datang ke Bali Melonjak Sampai 45 Persen

Selain itu pemerintah provinsi Bali berupaya melakukan pemerataan terhadap daerah-daerah wisata supaya sama-sama bisa memanfaatkan KTT G20.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 15 September 2022 | 08:14 WIB
Menjelang KTT G20 Wisman yang Datang ke Bali Melonjak Sampai 45 Persen
Mobil listrik yang akan menjadi kendaraan resmi para pemimpin berbagai negara pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di Bali, November 2022. (Antara)

SuaraBali.id - Adanya rangkaian agenda kegiatan menjelang pelaksanaan KTT G20, berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali hingga 45 persen.

"Untuk rangkaiannya sekarang dengan adanya penambahan maskapai penerbangan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara 9.000-10.000, kalau rata-rata meningkat 45 persen lah kunjungan," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun, rabu (14/9/2022).

Selain itu pemerintah provinsi Bali berupaya melakukan pemerataan terhadap daerah-daerah wisata supaya sama-sama bisa memanfaatkan KTT G20.

Diantaranya dengan cara mengadakan meeting kecil di daerah Bali lainnya seperti Karangasem dan Buleleng.

Baca Juga:Bupati Giri Prasta Lega, Target PAD Pemkab Badung Terpenuhi Berkat KTT G20

"Upaya kita dengan mendorong adanya pelaksanaan kegiatan yang kaitannya dengan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), jadi pertemuan yang kapastitasnya kecil 150 orang kita dorong diadakan di Candidasa atau Lovina yang memang untuk pemerataan," ujarnya.

Tjok Bagus mengaku optimis bahwa kunjungan wisatawan mancanegara akan melebihi target di akhir tahun nanti, didukung dengan pelaksanaan puncak KTT G20 yang dihelat November mendatang.

"Untuk jumlah kunjungan pariwisata prediksi saya melebihi yang ditargetkan. Target kami memang sebanyak-banyaknya, tetapi yang pasti target 1 juta akan lebih untuk wisatawan mancanegara di akhir tahun," kata dia.

Kegiatan-kegiatan mulai dari skala nasional hingga internasional, diharapkan menjadi pemicu wisatawan agar lebih lama menghabiskan waktu di Bali.

Selain itu dibarengi pula dengan lebih banyak biaya yang dikeluarkan dan memberikan keuntungan bagi hotel dan akomodasi lainnya.

Baca Juga:Tjok Pemayun Respons Petisi Kebisingan di Canggu, Sebut Jadi Isu yang Rentan di Bali

"Saya berharap teman-teman di sektor pariwisata, momentum ini benar-benar dimanfaatkan, dijaga dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan memenuhi prosedur CHSE, ke depan kita menyelesaikan masalah seperti pola-pola seperti ini lah," ujar Tjok Bagus Pemayun. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini