SuaraBali.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Pulau Baai Kota Bengkulu meminta kepada masyarakat untuk bersyukur bila sering terjadi gempa bumi di Bengkulu ketimbang jarang atau tidak pernah.
Sebab Provinsi Bengkulu merupakan wilayah yang dilalui oleh rangkaian gunung berapi atau ring of fire sehingga berpotensi terjadinya gempa bumi dengan kekuatan yang besar jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya.Bengkulu juga memiliki potensi gempa yang sangat besar sekali yaitu mencapai sekitar 8,4 magnitudo dan pernah terjadi pada 1844.
"Wilayah Provinsi Bengkulu berpeluang terjadinya pergeseran lempeng itu cukup besar," ujar Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu Anang Anwar di Bengkulu, Kamis (25/8/2022).
Menurutnya, Bengkulu adalah daerah yang sering dilanda gempa, ia pun meminta masyarakat lebih tenang daripada bila tidak ada gempa.
"Jika di Bengkulu gempa masyarakat jangan khawatir, malah dengan adanya gempa lebih bersyukur karena gempa terjadi tidak langsung sekaligus tapi secara perlahan lahan," terangnya.
Menurutnya dengan terjadinya gempa dengan kekuatan kecil menyebabkan pelepasan energi di lempeng bumi akan terjadi terus menerus sehingga mengurangi terjadinya gempa besar di Bengkulu.
Kendati demikian ia juga meminta masyarakat mewaspadai potensi gempa bumi berskala besar dengan kekuatan maksimal 8,9 magnitudo.
Gempa besar ini juga berpotensi diikuti dengan gelombang tsunami yang berpusat di wilayah Kabupaten Mukomuko. Ia mengatakan gempa tersebut juga berpotensi memicu tsunami dengan ketinggian ombak mencapai 15 meter.
"Bengkulu berpotensi terjadi gempa bumi mencapai 8,9 magnitudo yang menimbulkan adanya gelombang tsunami mencapai 15 meter," kata Anang sebagaimana dilansir ANTARA.
Potensi gempa bumi tersebut akan terjadi ketika lempeng bumi yang berada di wilayah perairan Kabupaten Mukomuko dekat dengan wilayah perairan kepulauan Mentawai Sumatera barat pecah.
Kendati demikian hingga kini kondisi lempeng bumi tersebut belum pecah dan masyarakat diminta untuk tetap waspada dan tidak panik. (ANTARA)