Strategi Provinsi Bali Hadapi Gempuran Varian Omicron

Penambahan kasus harian COVID-19 sudah mengalami sedikit penurunan

Muhammad Yunus
Minggu, 20 Februari 2022 | 18:02 WIB
Strategi Provinsi Bali Hadapi Gempuran Varian Omicron
Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Made Rentin (tiga dari kiri) saat berbincang dengan sejumlah manajemen rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 [Suarabali.id/ANTARA]

"Untuk tenaga kesehatan, diwaspadai secara kuantitas dan maupun kualitas," kata Rentin.

Mereka yang berada di garda terdepan penanganan COVID-19 itu selain didukung dengan vitamin agar tetap fit, termasuk dilakukan skrining rutin untuk memastikan para tenaga kesehatan tetap sehat atau tidak terpapar COVID-19.

Pihaknya mencatat total jumlah tenaga kesehatan di Provinsi Bali saat ini untuk tenaga dokter ada 4.336 orang, perawat (11.881 orang), bidan (5.511 orang), farmasi (1.595 orang) dan ahli gizi (608 orang).

Menurut dia dari total jumlah tenaga kesehatan di Pulau Dewata tersebut, lebih dari 50 persen untuk penanganan COVID-19.

Baca Juga:Pakar Ini Sebut Varian Omicron Lebih Berbahaya Ketimbang Varia Delta Secara Epidemologis

Selain tenaga kesehatan, pihaknya juga memastikan stok obat-obatan juga cukup, setidak-tidaknya 20 sampai 30 persen tambahan.

Menghadapi penyebaran COVID-19 varian Omicron yang begitu cepat, masyarakat Bali diimbau untuk tetap waspada namun tidak perlu panik yang berlebihan jika ada kenaikan jumlah kasus yang cepat dan banyak.

Cara positif menyikapi kenaikan kasus varian Omicron, katanya, adalah tetap mengikuti protokol kesehatan dengan disiplin dan segera mengikuti program vaksinasi COVID-19 bilamana sudah mendapat jadwal.

Sudah mengikuti vaksinasi, protokol kesehatan tetap harus dijalankan dengan ketat. Setidaknya demi lima alasan, yakni untuk melindungi diri sendiri; melindungi orang lain; mencegah munculnya varian baru; menghentikan rantai penyebaran virus; serta menjaga rumah sakit dan tenaga kesehatan tetap aman.

"Dengan semangat gotong royong, sinergi antara kebijakan yang diterapkan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota bersama peran serta masyarakat yang antusias, kita pasti bisa terlepas dari kekangan pandemi ini dan bisa menjalani kehidupan secara normal kembali," demikian Made Rentin. (Antara)

Baca Juga:Lonjakan Kasus Varian Omicron, Perlukah Vaksin Covid-19 Dosis Keempat?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini