11 Kuliner Jakarta yang Legendaris, Bisa Jadi Oleh-oleh Kalau Main ke Ibukota!

Berikut ini ada 11 kuliner Jakarta legendaris yang umumnya dibuat dan dikonsumsi oleh masyarakat Betawi. Apa saja ya?

Risna Halidi
Rabu, 27 Oktober 2021 | 14:04 WIB
11 Kuliner Jakarta yang Legendaris, Bisa Jadi Oleh-oleh Kalau Main ke Ibukota!
Kerak Telor sebagai kuliner Jakarta (Shutterstock)

Makanan ini sudah sangat jarang ditemukan dengan kemajemukan pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta. Ciri makanan khas ini yang membedakan budaya Betawi dengan daerah lain.

3. Ketupat Betawi
Nah yang satu ini sering kita makan dan banyak diburu oleh masyarakat pada saat hari raya Idul Fitri yaitu Ketupat Betawi.

Ketupat betawi (hops)
Ketupat betawi (hops)

Ketupat ini disajikan dengan sayur labu atau pepaya muda yang diserut halus dengan santan yang dimasak dengan bumbu kemiri, kunyit, bawang merah, bawang putih, serta potongan ebi, dan biasanya dilengkapi dengan sambel goreng dan taburan bawang goreng.

Bisa juga dinikmati dengan potongan ayam sayur dan kerupuk warna – warni atau emping.

Baca Juga:Resep Semur Jengkol Anti Bau, Dijamin Empuk Cocok untuk Lauk

4. Kerak Telor
Kerak Telor sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Semuanya berawal dari rasa ingin tau untuk mengkreasikan makanan oleh sekawanan orang Betawi yang tinggal di daerah Menteng Ibukota Jakarta.

Sekitar tahun 1970, masyarakat Betawi mulai memberanikan diri untuk menjajakan Kerak Telor di daerah Monas. biasanya sering kita temukan di sebuah Festival Betawi karena keberadaannya sekarang hampir punah.

Kerak Telor merupakan jajanan disaat santai bagi warga Betawi. Terbuat dari ketan, kelapa, udang kering, merica, garam, telur. Kerak telor ini memiliki metode masak yang unik menggunakan anglo atau kompor yang terbuat dari tanah liat, arang rambutan yang akan membuat makanan menjadi harum.

5. Roti Buaya
Roti Buaya merupakan makanan khas Betawi yang berbentuk buaya dalam ada perkawinan masyarakat Betawi.

Roti Buaya. (@jimboybakery/Instagram)
Roti Buaya. (@jimboybakery/Instagram)

Leluhur masyarakat Betawi dalam menyampaikan pesan – pesan budi perketi melalui simbol – simbol, seperti ajaran kesetiaan terhadap pasangan dilambangkan dengan buaya.

Baca Juga:Menikmati Nasi Uduk Paru Pakdi yang Kaya Rempah

Simbol dari Roti Buaya bagi perkawinan masyarakat Betawi itu melambangkan bahwa hanya mautlah yang dapat memisahkan cinta mereka berdua. Bahkan, dulunya sebelum menjadi roti, buaya dijadikan seserahan dalam bentuk replika yang terbuat dari daun kelapa atau kayu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini