SuaraBali.id - Pegiat media sosial Hersubeno Arief resmi dilaporkan Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan (DPD PDIP) DKI Jakarta ke Polda Metro Jaya.
Pelaporan tersebut merupakan buntut dari kasus dugaan penyebaran kabar bohong (hoaks) soal kondisi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri koma.
Laporan ini telah teregistrasi dengan Nomor: LP/B/4565/IX/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA, tertanggal 15 September 2021.
Dalam laporannya, Hersubeno dipersangkakan dengan Pasal 28 Ayat 2 Juncto Pasal 45 ayat A Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik atau ITE. Selain itu, dia juga dipersangkakan dengan Pasal 14 dan atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Baca Juga:Sebar Hoaks Megawati Koma 1.000 Persen Valid, PDIP Laporkan Hersubeno Arief ke Polisi
"Kami hadir di sini sebagai partai. Menjalankan tugas dan fungsi dari PDI Perjuangan Bidang Hukum," kata Wakil Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Ronny Talapessy di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (15/9/2021).
Lebih lanjut, dia mengklaim turut menyertakan sejumlah barang bukti dalam laporannya itu.
Salah satunya berupa rekaman video yang diunggah dalam akun YouTube Hersubeno Point.
"Yang kami keberatan itu bahwa terlapor ini menyampaikan bahwa ibu Megawati Soekarnoputri terbaring koma di ICU RSPP. Ada pesan WhatsApp dokter valid 1.000 persen. Itu kami keberatan di situ makanya kita laporkan," ujarnya.
Untuk selanjutnya, Ronny menyatakan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada aparat kepolisian. Dia enggan berandai-andai soal kemungkinan berdamai.
Baca Juga:Hoaks Anti Vaksin, Runtuhkan Rasa Yakin
"Kami hari melaksanakan proses hukum. Jadi kami tunggu saja," pungkasnya.
- 1
- 2