SuaraBali.id - Tidak kehilangan ide adalah kata yang cocok bagi tiga sekawan di Desa Guwang, Kecamatan Sukawati yang terkena dampak pandemi covid-19.
Dulu mengais rejeki dari dunia pariwisata kini beralih profesi menjadi pengrajin. Mereka adalah I Gede Arik Adiguna (34), selaku inisiator yang sebelumnya menjadi guide Hyden Canyon Guwang; I Putu Oka Swardiana (26), driver ojek online, dan I Kadek Bagas Septiawan (20), pegawai salah satu Hotel di Canggu, Badung.
Mereka membuat kerajinan batok kelapa skala rumahan, di Jalan Bima, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati. Tempurung buah kelapa dihaluskan menjadi Kau-kau, istilah untuk mangkok maupun piring yang biasa dipergunakan sebagai perabot rumah tangga jaman dulu.
Ditemui saat berproduksi, Gede Arik mengatakan aktivitas ini bermula dari kebingungan mereka yang terdampak pandemi.
"Kita jadi punya banyak waktu luang. Kalau diam saja otomatis tidak ada penghasilan," ujarnya, dilansir dari Berita Bali, Minggu (22/8/2021).
Agar tidak bosan diam di rumah, Arik dkk awalnya menyusuri sungai menghabiskan waktu. Dalam penelusuran, dilihat banyak buah kelapa yang hanyut di aliran sungai. Ternyata buah kelapa tersebut menginspirasi Arik dan kawan-kawan.
"Kita ambil bawa pulang," ungkapnya.
Baca Juga:Sepi Omzet, Pengrajin Tenun Jembrana Menjerit
Awalnya iseng, lambat laun menjadi perburuan. Sehingga cukup banyak kelapa puyung yang berhasil dikumpulkan.
"Kelapa itu kita kupas, potong jadi dua. Bersihkan bagian dalamnya sehingga menjadi mangkok atau piring," jelasnya.
Hanya saja, pertama kali karya mereka belum sempurna. Sebab masih dibuat secara manual belum di amplas halus.
Meski demikian, untuk kalangan rumah tangga mangkok piring Kau-kau hasil karya mereka sudah laku dibeli oleh masyarakat sekitar.
Termasuk ditawarkan kepada Anggota DPR RI Dapil Bali asal Guwang, Nyoman Parta. Dari pertemuan dengan anggota dewan ini, Arik dkk diminta untuk berinovasi memperbaiki kualitas.
Baca Juga:Dampak Covid-19, Pengrajin Ingka Jembrana Menjerit
Mesin yang biasa dipakai orangtuanya membuat kerajinan perak, dimodifikasi agar bisa memperhalus Kau-kau.