
“Sesuai SE Walkot belajar mengajar tatap muka belum boleh, maka dihentikan sementara karena tatap muka nggak boleh, apalagi situasi kondisi tempat sangat sempit dan padat,” jelas Kapolsek.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka emosi atas kasus perusakan makam di Mojo Pasar Kliwon.
Makin marah Gibran setelah tahu yang rusak makam ternyata adalah anak-anak. Gibran nggak peduli, ingin anak-anak dihukum karena merusak makam salib digeser dan lainnya.
Selain itu, putra Jokowi ini minta sekolah informal tempat anak-anak belajar itu ditutup saja. Sebab sudah tindakan anak-anak itu sudah kelewatan banget.
Baca Juga:Kuburan Orang Kristen Diteror di Solo, Dicoret-coret, Salib Dihancurkan
Gibran Rakabuming meminta kasus perusakan makam di Cemoro Kembar, Mojo, Pasar Kliwon ini dituntaskan.
Hukum mesti ditegakkan dan sekolah informal tempat belajar anak-anak akan ditutup saja.
Bukan cuma anak-anak perusak makam saja yang bakal ditindak, Gibran mengatakan pun demikian dengan pengelola sekolah informal anak-anak tersebut belajar. Ternyata sekolah yang dimaksud tak kantongi izin.
“Segera kami proses, pengasuh dan anak-anak juga perlu pembinaan. Ini sudah ngawur banget, melibatkan anak-anak. Tutup saja, sudah enggak bener,” jelas Gibran.