Di tengah perjalanannya mencari air suci ini, sang Naga bertemu Dewa Wisnu yang tengah membawa Tirtha Amartha. Kemudian sang Garduda memintanya dari Dewa Wisnu.
Sang Garuda boleh mengambilnya dengan syarat Garuda bersedia menjadi tunggangan Dewa Wisnu, yang kemudian dikenal dengan sebutan Garuda Wisnu Kencana.
Garuda kemudian mendaptkan imbalan yang telah dijanjikan oleh Dewa Wisnu, dan dibawanya kepada para Naga dengan wadah ilalang.
Sebelum Tirtha tersebut diminum oleh para naga terlebih dahulu telah diminum Dewa Indra. Namun tetesan tersebut masih tertinggal di tali rumput ilalangnya.
Baca Juga:Pajak Kendaraan Menunggak Lebih dari 2 Tahun, Pemprov Bali Beri Keringanan
Dijilatnya ilalang tersebut oleh para Naga, yang ternyata ilalang tersebut sangatlah tajam hingga menyebabkan lidah para Naga terbelah yang kemudian setiap keturunan naga itu memiliki lidah yang terbelah. Sesuai dengan perjanjian awal kemudian ibu Winata mampu dibebaskan.
Itulah cerita miris di balik legenda Garuda Wisnu Kencana, dengan akhir yang membahagiakan atas kegigihan dan kerja keras burung Garuda berkorban untuk menyelamatkan sang Ibu.
yang kemudian juga menjadi isnpirasi terpilihnya burung Garuda sebagai lambang negara Indonesia.
Kontributor : Kiki Oktaliani
Baca Juga:Setelah Work From Bali, Kini Ada Work From Lombok, Lebih Enak Mana?