Legenda Garuda Wisnu Kencana, Hingga Jadi Tunggangan Dewa Wisnu

Dikisahkan pada zaman dahulu di pulau Bali, hidup seorang Resi yang arif dan bijaksana bernama Resi Kasyapa.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 03 Juni 2021 | 14:44 WIB
Legenda Garuda Wisnu Kencana, Hingga Jadi Tunggangan Dewa Wisnu
Peresmian Patung Garuda Wisnu Kencana ( Shutterstock )

Karena Kudra telah mengetahui bahwa dirinya kalah, ia kemudian menyusun siasat baru dengan cara mengutus anaknya untuk menyembur dengan racun tubuh sehingga kuda tersebut berwarna kehitaman.

Sejumlah pekerja berada di atas kendaraan truk yang mengangkut modul terakhir dari Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) sebelum dipasang di Ungasan, Badung, Bali, Selasa (31/7). [Antara/Fikri Yusuf]
Sejumlah pekerja berada di atas kendaraan truk yang mengangkut modul terakhir dari Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) sebelum dipasang di Ungasan, Badung, Bali, Selasa (31/7). [Antara/Fikri Yusuf]

Munculnya kuda tersebut akhirnya menjadikan Winata bersedia menjadi budak Kadru selama hidupnya, karena merasa telah kalah.

Rupanya anak Winata, yaitu Burung Garuda mengetahui perbuatan licik dari Kadru, tak tinggal diam sang Garuda kemudian bertempur siang dan malam dengan para Naga.

Pertarungan tersebut berakhir secara imbang dan sampai akhirnya para Nagapun memberikan persyaratan bahwa dia akan membebaskan Winata apabila sang Garuda membawakan air suci atau Tirtha Amertha kepada para naga.

Baca Juga:Pajak Kendaraan Menunggak Lebih dari 2 Tahun, Pemprov Bali Beri Keringanan

Sang Garuda menyetujui persyarataan tersebut. Sang Garuda bersedia mencari di mana Artha Amartha tersebut meskipun ia tidak mengetahui dimana demi menyelamatkan sang ibu.

Di tengah perjalanannya mencari air suci ini, sang Naga bertemu Dewa Wisnu yang tengah membawa Tirtha Amartha. Kemudian sang Garduda memintanya dari Dewa Wisnu.

Sang Garuda boleh mengambilnya dengan syarat Garuda bersedia menjadi tunggangan Dewa Wisnu, yang kemudian dikenal dengan sebutan Garuda Wisnu Kencana.

Garuda kemudian mendaptkan imbalan yang telah dijanjikan oleh Dewa Wisnu, dan dibawanya kepada para Naga dengan wadah ilalang.

Sebelum Tirtha tersebut diminum oleh para naga terlebih dahulu telah diminum Dewa Indra. Namun tetesan tersebut masih tertinggal di tali rumput ilalangnya.

Baca Juga:Setelah Work From Bali, Kini Ada Work From Lombok, Lebih Enak Mana?

Dijilatnya ilalang tersebut oleh para Naga, yang ternyata ilalang tersebut sangatlah tajam hingga menyebabkan lidah para Naga terbelah yang kemudian setiap keturunan naga itu memiliki lidah yang terbelah. Sesuai dengan perjanjian awal kemudian ibu Winata mampu dibebaskan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini