SuaraBali.id - Teroris Condet dan Bekasi simpan atribut FPI dan 212. Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 Slamet Maarif mengatakan atribut FPI dan 212 bisa dibeli bebas di pasaran.
Dalam penggerebakan teroris di Condet dan Bekasi, polisi menemukan bahan peledak, beberapa bilah pedang, buku FPI, baju FPI, topi FPI, gambar Rizieq Shihab, dan lain-lain.
Menurut Slamet, baju maupun atribut lainnya itu dijual secara bebas.
Oleh karenanya, ia berpendapat bahwa semua orang bisa membeli dan memilikinya.
Baca Juga:Geledah Rumah Teroris, Polisi Temukan Benda yang Diduga Bahan Bom
"Kaos seperti itu (FPI dan Reuni 212) kan bisa dibeli di mana saja, bebas," tanggap Slamet.
Slamet Maarif juga mengaku tak tahu sama sekali siapa gerangan sosok di balik pembuat baju FPI tersebut atau bahkan di mana lokasi produksinya.
"Kita sendiri nggak tahu yang cetak dan yang jualnya siapa," sambungnya.
Polda Metro Jaya memang telah menyita sejumlah barang bukti dalam penangkapan empat terduga teroris Bekasi-Condet pada Senin kemarin.
Barang yang diamankan, antara lain atribut baju dan tanda pengenal FPI yang kemudian dipamerkan dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya.
Baca Juga:Ada Atribut FPI dari Penangkapan Terduga Teroris, Aziz: FPI Sudah Bubar!
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, sendiri belum mau berbicara banyak terkait barang bukti atribut FPI tersebut.
"Termasuk itu, jika ada keterkaitan kan sebagai temuan awal yang akan didalami Densus 88," ujarnya.