Cerita Sukses Wahyudi, dari Tukang Ukir Jadi Dosen Biologi

Sebelum beternak lebah, Wahyudi terlebih dahulu mempelajari jenis hama yang berkeliaran di lokasi.

Dythia Novianty
Minggu, 24 Januari 2021 | 09:34 WIB
Cerita Sukses Wahyudi, dari Tukang Ukir Jadi Dosen Biologi
Dr. I Wayan Wahyudi, S.Si., M.Si, pemilik Agrowisata Lebah Royal Honey Sakah di Banjar Sakah, Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati. [Beritabali/Ist]

"Saya banyak belajar dari kegagalan. Tahun 2002 saat belajar di SMA Dwijendra saya juara di kelas, juara II umum. Berprestasi. Tapi krisis karena bom Bali I, penghasilan saya sebagai tukang ukir anjlok. Mengharuskan saya kembali ke kampung, melanjutkan di SMA Silacandra Batubulan," jelasnya.

Lulus SMA, Wahyudi mendapat tiket kuliah di Jurusan Kimia Unud melalui jalur PMDK (penelusuran minat dan kemampuan).

"Tapi saya hanya kuliah 3 bulan. Karena jadwal kuliah padat pagi sampai sore. Saya pikir sore bisa ngukir ternyata tidak. Terpaksa saya balik kampung lagi," kenangnya.

Namun, niatnya mengenyam pendidikan tetap dijaga. Selama 7 bulan pasca berhenti kuliah itu, Wahyudi mengais rejeki.

Baca Juga:Bulan Madu saat Pandemi, Sherina & Baskara Rela Road Trip 20 Jam

"Saya cari info, ada kampus bagus yang sesuai dengan minat saya. Masuk UNHI jurusan biologi," ungkap Wahyudi.

Semasa kuliah, Wahyudi aktif mengikuti program beasiswa. Bahkan hingga S3 sepenuhnya ditanggung beasiswa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini