Bahas Pariwisata Nasional, Pejabat Kemenparekraf Rakornas di Bali

Kapasitas dalam ballroom ruang rapat hanya terbatas 150 orang, sedangkan sisanya mengikuti rakornas secara online.

Risna Halidi | Dini Afrianti Efendi
Kamis, 26 November 2020 | 14:17 WIB
Bahas Pariwisata Nasional, Pejabat Kemenparekraf Rakornas di Bali
Rakornas 2020 Kemenparekraf di Bali (Suara.com/Dini)

SuaraBali.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI menggelar kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2020 di Westin Resort, Nusa Dua, Bali.

Kegiatan itu dilakukan untuk membahas kebijakan, program pengaktifan kembali, serta pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi Covid-19.

Rakornas sendiri diadakan di tengah situasi pandemi Covid-19 dengan jumlah peserta offline dan online mencapai hampir 500 orang. Lantas bagaimana protokol kesehatan yang diterapkan?

Menjadi salah satu media yang meliput acara, ternyata Suara.com-jaringan suarabali-- harus menjalani serangkaian protokol kesehatan ketat sebelum resmi menjadi salah satu peserta rapat.

Baca Juga:Kemenparekraf Berikan Sertifikasi CHSE untuk Hotel di Bandung

Salah satunya adalah menjalani tes Covid-19 Rapid Test Antigen SARS CoV 2, yaitu tes yang serupa dengan swab test namun spesimen yang diambil dipilih antara bersumber belakang hidung atau belakang tenggorokan.

Tidak sembarangan, rapid test antigen yang dilakukan harus tes dilakukan oleh Ananta Clinical Laboratory pada tanggal 25 November 2020, atau satu hari sebelum pelaksanaan rakornas digelar selama dua hari dari 26 hingga 27 November 2020.

Setelah spesimen diambil, peserta diminta menunggu sekitar 20 menit sampai hasil keluar. Apabila tes dinyatakan negatif, maka calon peserta dipersilahkan mengikuti acara dengan membawa bukti hasil tes tersebut.

Sedangkan apabila hasil dinyatakan positif, maka calon peserta tidak diperkenankan mengikuti acara, dan direkomendasikan untuk menjalani swab test lanjutan serta isolasi mandiri jika tidak bergejala Covid-19.

Peserta offline dan online
Peserta mencapai hampir 500 orang ini ternyata tidak semuanya hadir di dalam rapat secara langsung, jumlah kapasitas dalam ballroom ruang rapat hanya terbatas 150 orang, sedangkan sisanya mengikuti rakornas secara online.

Baca Juga:Kiat Kemenparekraf Agar Masyarakat Mau Berlibur Lagi, Apa Saja?

"Saat ini acara rakornas dijalankan secara hybrid ada yang offline dan online, jumlahnya hampir 500 perserta, yang mengikuti secara offline hanya terbatas 150 orang, sedangkan sisanya mengikuti rakornas secara online," ungkap Sekretaris Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani.

Termasuk kehadiran para menteri, yang sebagian menghadiri rakornas secara online. Adapun menteri yang dijadwalkan hadir secara offline di antaranya Menparekraf Wishnutama, Menteri PPN atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.

Sementara jajaran menteri yang hadir secara online di antaranya adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Tempat duduk peserta rakornas yang hadir secara offline juga diatur sedemikian rupa, jarak antar-meja juga diatur. Jarak meja paling dekat 1 meter, begitu juga dengan tempat duduk antar peserta yang mencapai dari 1,5 meter.

Ketersediaan ruang isolasi
Dekat dengan ruang acara, juga disediakan ruang isolasi berjaga-jaga jika sewaktu-waktu ada peserta rapat yang menunjukkan gejala Covid-19, bisa segera diisolasi dan diamankan di ruang isolasi Westin Resort.

Dalam ruang itu tersedia tempat tidur, toilet, kamar mandi, dan tempat untuk duduk dan menonton televisi. Sebelum akhirnya dijemput ambulan dan diisolasi mandiri atau isolasi di rumah sakit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak