- Amien mengaku tidak begitu yakin institusi Polri menjadi lebih baik
- Anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri tersebut hanya akan mempertahankan ‘kebobrokan’ Polri
- Reformasi Polri hanya menjadi polesan hingga sebuah sandiwara untuk tetap menciptakan cerita yang sama
SuaraBali.id - Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto sudah kalah start dengan Langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam hal Reformasi Polri.
“Menurut saya Presiden Prabowo itu sudah ketinggalan beberapa Langkah dibanding kecepatan Kapolri Listyo Sigit,” sebut Amien, dikutip dari youtubenya, Rabu (12/11/25).
“Pada 7 November 2025 Presiden Prabowo baru melantik anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri yang terdiri dari 10 orang yang punya latar belakang dalam bidang hukum,” tambahnya.
Dari 10 orang yang terpilih menjadi anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri, Amien mengaku tidak begitu yakin dengan kinerjanya yang akan benar – benar membuat institusi Polri menjadi lebih baik.
“Nah sekarang pertanyaannya optimiskah kita dengan 10 tokoh ini?,” ungkap Amien.
“Saya punya pendapat, saya setuju dengan pengamat intelejen keamanan, Surya Permana yang mengendus adanya pihak yang membonceng situasi untuk kepentingan tertentu. Pengamat ini berpendapat bahwa tim reformasi polri diprediksi hanya mempertahankan kebobrokan,” imbuhnya.
Amien menilai bahwa adanya anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri tersebut hanya akan mempertahankan ‘kebobrokan’ polri.
Bahkan, menurut pendapat Amien, Reformasi Polri hanya menjadi polesan hingga sebuah sandiwara untuk tetap menciptakan cerita yang sama.
“Reformasi sejati butuh keberanian untuk memotong rantai masa lalu, bukan mendaur ulang,” kata Amien.
Baca Juga: Usai Tes DNA Negatif, Lisa Mariana Diperiksa Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik
“Reformasi Polri ini menurut saya hanya polesan basa – basi, bisa juga jadi mengarah pada dagelan atau sandiwara murahan saja,” tambahnya.
Presiden Lantik Anggota Komisi Reformasi Polri
Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Ketua dan Sembilan anggota Komisi Reformasi Polri di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Jumat (7/11/25).
Langkah tersebut menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk mempercepat pembenahan dan penguatan institusi kepolisian dalam menghadapi tantangan keamanan nasional di era baru pemerintahan Prabowo.
Dari Sembilan anggota Komisi Reformasi Polri, terdapat tiga mantan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) yang ikut dilantik.
Ketiganya adalah Kapolri periode 2015 – 2016, Jenderal (Purn) Badrodin Haiti, Kapolri periode 2016 – 2019, Jenderal (Purn) Tito Karnavian (yang kini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri, dan Kapolri Periode 2019 – 2021, Jenderal (Purn) Idham Azis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Siapa Saja 12 Tersangka Perusak Gedung DPRD NTB?
-
Bukan Hanya Bantuan Logistik, Intip Program BRI Pulihkan Psikologis Korban Banjir di Sumatra
-
7 Jajanan Khas Bali Paling Dicari Wajib Jadi Oleh-Oleh
-
Liburan ke Bali Makin Irit? Cek Harga Sewa Honda Brio di Sini
-
Sarapan di Atas Air: Intip 5 Tempat Instagramable Floating Breakfast di Bali Mulai Rp 200 Ribuan