- Presiden Prabowo menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Soeharto dan Gus Dur.
- Rocky Gerung kritik penetapan pahlawan kini didasarkan pada hasil survei, bukan sejarah.
- Menurutnya, sejarah dan politik kini berisiko hanya menjadi permainan statistik dan algoritma
SuaraBali.id - Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto mendapat gelar pahlawan nasional dari Presiden Prabowo Subianto di hari Pahlawan 2025.
Menurut Pengamat Politik, Rocky Gerung penetapan presiden kedua Soeharto sebagai pahlawan nasional tidak perlu kontroversi lagi.
“Tanpa kontroversi, mantan Presiden Soeharto ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Memang tidak perlu kontroversi lagi, karena Lembaga survei sudah memutuskan 80% rakyat Indonesia memilih untuk memastikan bahwa Presiden Soeharto adalah pahlawan Nasional,” sebut Rocky, dikutip dari youtubenya, Senin (10/11/25).
Namun menurut Rocky penetapan gelar baru Soeharto sebagai pahlawan nasional tersebut menjadi masalah tersendiri.
Pasalnya, dihasilkan dari vote dari sebuah Lembaga survei.
Rocky menilai bahwa kini politik akhirnya hanya ditentukan oleh sebuah hasil survei.
“Nah di situ problemnya, bahwa politik akhirnya hanya ditentukan oleh hasil survei,” kata Rocky.
“Kita mulai menduga bahwa ada semacam upaya, bukan hanya sekedar memalsukan Sejarah, tapi membuat Sejarah itu berubah menjadi permainan survei, sejarah menjadi permainan statistik,” tambahnya.
Rocky menyebut bahwa kini politik di Indonesia semacam sedang dituntun oleh algoritma Lembaga survei.
Baca Juga: Di Balik Daftar Pahlawan Nasional Baru, Kisah Kapten Mudita dari Bali yang Terlupakan
“Apalagi kalau mau kita ucapkan secara jujur, itu fraksi kiri di kabinet tidak bersuara itu, Menteri – Menteri yang berasal dari kalangan kiri itu mengiyakan hasil survei,” kata Rocky.
“Jadi kita sekarang semacam dituntun oleh algoritma Lembaga survei, bahwa apa yang kita sebut matematika itu sebetulnya hanyalah Upaya untuk memberi kebenaran pada suatu nilai politik,” sambungnya.
Presiden Prabowo Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional 3 Presiden RI
Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke – 2 Republik Indonesia Soeharto dan Presiden ke – 4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Soeharto dan Gus Dur menerima gelar pahlawan nasional lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 November 2025.
Soeharto dikategorikan sebagai pahlawan bidang perjuangan. Ia diberikan gelar lantaran perjuangannya menonjol sejak masa kemerdekaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Miliaran Rupiah Hilang! Ini Strategi Gubernur NTB Lawan Pemborosan Kendaraan Dinas
-
Resmi Dilarang! Kapolri Turun Tangan, Kembang Api Akhir Tahun di Bali Batal Total
-
5 Air Terjun Paling Eksotis di Bali Wajib Dikunjungi Wisatawan
-
4 Trik Jitu Hindari Jebakan Macet dan Tetap Santai Liburan di Bali
-
Rekomendasi Rental Mobil Listrik di Bali, Mulai 300 Ribu