- Menkeu Purbaya yakin utang RI aman, tak perlu khawatir karena indikatornya masih sangat sehat.
- Rasio defisit APBN dan utang terhadap PDB Indonesia masih di bawah batas aman standar internasional.
- Purbaya mengaku sudah lama mempelajari kelemahan ekonomi, membuatnya sigap dalam mengambil kebijakan.
SuaraBali.id - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa dinilai selalu membangun optimisme di setiap pernyataannya.
Hal inilah yang akhirnya membuat publik berpikir bahwa Purbaya dinilai positif dan membangkitkan harapan.
Belakangan ini kekhawatiran masyarakat soal keberhasilan Indonesia melunasi utang – utangnya dipatahkan begitu saja oleh seorang Purbaya.
Purbaya menegaskan bahwa kini masyarakat tak perlu khawatir lagi soal utang pemerintah. Pasalnya, ia yakin semua bisa terlunasi.
“Kenapa khawatir tentang utang?,” ucap Purbaya dengan gaya santainya.
“Kata siapa (Uangnya tidak cukup untuk membayar utang),” imbuhnya.
Purbaya mengatakan bahwa seseorang yang paham akan fiskal tidak perlu khawatir soal utang.
“Kalau anda belajar fiskal kan tahu, ukuran – ukuran suatu negara bisa bayar utang seperti apa, mau atau mampu?. Jadi rating agency melihat kita dua itu sebenarnya, mau atau mampu,” jelas Purbaya.
“Dia akan memakai berbagai indikator macam – macam, tapi sebenarnya hanya dua itu. Satu defisit to GDP ratio untuk tahunannya, sama debt to GDP ratio,” sambungnya.
Baca Juga: Blak-blakan, Panda Nababan Bongkar Karakter Menkeu Purbaya: Lucu Tapi Berbahaya?
Secara Internasional Purbaya menjelaskan bahwa ada dua rasio penting untuk menilai kemampuan fiskal suatu negara, yaitu defisit anggaran terhadap produk domestic bruto (PDB) dan utang terhadap PDB.
Dalam kedua rasio tersebut, posisi utang Indonesia dinilai masih sangat aman.
Purbaya sontak mencontohkan dengan negara – negara lain, bahwa level utang pemerintah Indonesia masih dibatas aman.
“Kita berapa? Defisitnya dibawah 3% deficit to GDP, tax rasionya dibawah 40%, jadi dengan standar internasional yang paling ketat pun, kita masih pruden,” ujarnya.
“Lihat negara – negara Eropa, semua mendekati 100% sekarang. Amerika mendekati 100%, Jepang 275%, Singapura 200%, hampir gede banget. Jadi dari ukuran itu harusnya saya aman, jadi tidak usah terlalu panik,” sambungnya.
Berdasarkan standar Internasional, batas defisit anggaran negara terhadap PDB sebesar 3 persen dan rasio utang terhadap PDB sebesar 60 persen untuk dikatakan aman.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
BRI Perkuat Tata Kelola dan Akselerasi Kinerja Tahun 2026 dalam RUPSLB
-
BRI Bagikan Dividen Interim Tahun Buku 2025 Sebesar Rp137 per Saham
-
Motif Dendam Terungkap! Kronologi Pembunuhan Turis Spanyol di Hotel Senggigi
-
Mengapa Monyet di Hutan Ubud Dianggap Hewan Suci?
-
Rahasia Wisatawan Cerdas Hemat Waktu dan Uang Liburan di Bali