- Kasus di Udayana jadi alarm bahaya bullying, tindakan agresif yang disengaja dan merusak mental
- Langkah terpenting melindungi diri dari perundungan adalah dengan berani bicara pada orang dewasa.
- Cara lain melindungi diri: tunjukkan sikap tegas, bangun pertemanan, dan dokumentasikan bukti.
SuaraBali.id - Kasus perundungan atau bullying yang sedang ramai dibahas di Universitas Udayana menjadi alarm bagi banyak orang.
Seperti diketahui, Enam mahasiswa Universitas Udayana pelaku perundungan diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pengurus di organisasi.
Pemberhentian ini buntut dari percakapan tidak empati yang mereka lakukan pasca-kematian mahasiswa FISIP Unud, Timothy Anugerah Saputra, pada Rabu (15/10/2025).
Sebelumnya, sempat beredar percakapan nirempati sejumlah mahasiswa Unud atas kematian korban.
Tangkapan layar percakapan itu pun menyebar di media sosial.
Fenomena yang Terjadi di Banyak Tempat
Bullying atau perundungan adalah tindakan agresif yang disengaja, dilakukan berulang kali oleh seseorang atau kelompok terhadap orang lain, yang pada umumnya tidak dapat mempertahankan diri dengan mudah.
Fenomena ini bisa terjadi di mana saja: sekolah, tempat kerja, lingkungan sosial, bahkan dunia maya (cyberbullying).
Dampaknya sangat serius, bisa merusak mental, emosional, hingga fisik korban.
Baca Juga: BNN Gandeng Unud Untuk Riset Ganja Sebagai Obat, Berpotensi Dilegalkan?
Melindungi diri dari bullying bukanlah tanda kelemahan, melainkan bentuk keberanian dan cinta diri.
Berikut adalah 5 cara efektif yang bisa Anda lakukan untuk melindungi diri dari bullying:
1. Jangan Diam, Bicaralah (Kepada Orang Dewasa/Terpercaya)
Ini adalah langkah pertama dan terpenting. Bullying seringkali tumbuh subur dalam keheningan. Jangan pernah merasa Anda harus menanggungnya sendirian. Berbicara kepada orang dewasa yang Anda percaya (orang tua, guru, konselor, atasan, atau anggota keluarga) adalah kunci. Mereka bisa memberikan dukungan emosional, nasihat, dan mengambil tindakan konkret untuk menghentikan bullying.
Orang dewasa memiliki wewenang dan pengalaman untuk campur tangan, melaporkan insiden, atau memediasi situasi. Menceritakan apa yang terjadi juga membantu Anda melepaskan beban emosional.
2. Tunjukkan Ketegasan dan Kepercayaan Diri
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran