Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 17 Oktober 2025 | 16:52 WIB
Kereta Cepat Whoosh [TheIndonesia.co/CNR ukirsari]
Baca 10 detik
  • Agus Pambagio mengaku sudah ingatkan Jokowi soal proyek Whoosh di 2016, namun ditolak.
  • Menkeu Purbaya tolak bayar utang Whoosh pakai APBN, memicu perdebatan soal pembiayaan.
  • Luhut sebut utang Whoosh tak perlu APBN, solusinya restrukturisasi pinjaman dengan Cina.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi pernyataan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa terkait proyek Kereta cepat Jakarta – Bandung (Whoosh).

Purbaya sebelumnya mengungkapkan bahwa dirinya menolak membayar utang proyek Whoosh menggunakan APBN.

Sementara itu, menurut pengakuan Luhut, selama ini tidak pernah ada permintaan agar dana APBN digunakan untuk menutup kewajiban proyek Whoosh tersebut.

“Whoosh itu masalahnya apa sih, itu kan tinggal restructuring aja,” ujar Luhut.

“Siapa yang minta APBN? Tidak ada yang pernah minta APBN,” imbuhnya.

Luhut mengungkapkan bahwa sejak awal dirinya terlibat langsung dalam proyek strategis itu dan telah berkoordinasi dengan pihak Tiongkok.

“Saya sudah bicara dengan Cina, karena saya yang dari awal mengerjakan itu. Karena saya terima sudah busuk gitu barang, kemudian kita coba perbaikin, kita audit BPKP,” terangnya.

Luhut menyebut pihak Tiongkok bersedia melakukan restrukturisasi pembiayaan. Namun, proses tersebut sempat tertunda akibat pergantian pemerintahan.

Luhut menekankan pentingnya soliditas pemerintahan dalam menyelesaikan proyek besar seperti kereta cepat.

Baca Juga: Blak-blakan, Said Didu Sebut Jokowi Biang Kerok IKN, Ini Alasannya

“Saya pikir kita harus mendorong pemerintah ini kompak, solid, untuk melakukan Pembangunan ini,” tegasnya.

Kontributor : Kanita

Load More