- Oknum money changer di Ubud terekam menipu WNA yang menukar 500 Euro.
- Pelaku, Gede SDY, diduga menjatuhkan Rp2 juta. WNA batalkan transaksi.
- Polsek Ubud selidiki kasus, imbau kejujuran, dan tertibkan money changer ilegal.
SuaraBali.id - Sebuah insiden yang memalukan kembali menodai reputasi pariwisata Ubud, Gianyar, Bali, ketika seorang oknum pegawai di sebuah money changer di Lingkungan Junjungan tertangkap basah berupaya menipu seorang wisatawan asing (WNA).
Kejadian yang terjadi pada Sabtu (4/10/2025) sekitar pukul 13.00 WITA ini terekam jelas oleh kamera tersembunyi, yang kemudian viral di media sosial, memicu kemarahan publik.
Terduga pelaku, Gede SDY (20) asal Buleleng, mengakui aksinya saat diperiksa.
Ia diduga dengan sengaja menjatuhkan sekitar Rp2 juta ke dalam laci meja saat WNA menghitung uang hasil penukaran senilai 500 Euro atau setara Rp9.475.000, dengan maksud mengurangi jumlah uang yang seharusnya diterima wisatawan.
Beruntungnya, kecurangan ini disadari oleh WNA yang cerdik, yang telah menggunakan kacamata berkamera, sehingga seluruh detik-detik upaya penipuan tersebut terekam gamblang.
Transaksi pun langsung dibatalkan dan wisatawan tersebut segera meninggalkan lokasi.
Menanggapi temuan memilukan ini, Kanit Intelkam Polsek Ubud Iptu I Nyoman Budiasa segera melakukan penyelidikan dan pengumpulan bahan keterangan.
Ia juga tak segan mengimbau keras seluruh pengelola money changer di wilayah Ubud untuk tidak sekali-kali melakukan tindakan yang merugikan wisatawan, seperti manipulasi nilai tukar maupun pengurangan uang hasil transaksi.
Budiasa menegaskan, money changer yang kedapatan curang akan diberikan peringatan tegas dan dapat diproses hukum.
Baca Juga: Bandara Internasional Kok Mati Lampu? Anggota DPRD Soroti Blackout Ngurah Rai
Kapolsek Ubud Kompol I Wayan Putra Antara turut menyuarakan kekecewaannya dan menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menertibkan money changer ilegal atau tidak berizin.
“Tindakan tidak jujur dari oknum money changer tidak hanya merugikan wisatawan, tetapi juga mencoreng citra pariwisata dan perekonomian masyarakat lokal,” tegasnya.
Kasus penipuan ini kini dalam penanganan serius Unit Reskrim Polsek Ubud.
Kepolisian juga mengimbau masyarakat agar tidak ragu melapor jika menemukan praktik penipuan serupa di tempat penukaran uang lainnya, demi menjaga integritas pariwisata Bali.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah