SuaraBali.id - Musisi Ahmad Dhani datang dengan penampilan khasnya menggunakan kemeja dan peci hitam saat mendatangi kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada Rabu, 9 Juli 2025.
Kedatangan Ahmad Dhani membawa dua peran besar bersama sang istri, Mulan Jameela, menurutnya bukan sekadar urusan pribadi seorang ayah yang membela anaknya, melainkan sebuah misi yang lebih luas: menyuarakan urgensi perlindungan anak sebagai seorang anggota dewan.
Langkah ini, meskipun diduga kuat dipicu oleh perundungan yang menimpa putrinya, Safeea Ahmad, dibingkai oleh Ahmad Dhani sebagai sebuah gerakan edukasi nasional.
Ia tidak hanya datang untuk mencari keadilan bagi keluarganya, tetapi juga untuk "menampar" kesadaran publik yang menurutnya masih abai terhadap hukum.
Kuasa hukumnya, Aldwin Rahadian, mengonfirmasi agenda utama mereka.
"Tapi untuk secara garis besar, agenda mas Dhani hari ini adalah membuat laporan pengaduan kepada KPAI, terkait perlindungan anak di bawah umur, atas nama SA atau SM," jelas Aldwin.
Namun, Ahmad Dhani dengan cepat memperluas konteksnya. Baginya, kasus ini adalah momentum untuk menjalankan tanggung jawab moralnya.
Ia melihat ada kekosongan pemahaman di tengah masyarakat mengenai betapa seriusnya negara melindungi anak-anak.
"Ini langkah untuk menertibkan masyarakat soal perlindungan anak, karena banyak yang nggak paham bahwa anak itu dilindungi oleh negara," kata Ahmad Dhani.
Baca Juga: Pengantin Anak Viral Hendak Dijadikan Duta, LPA Mataram : Tidak Mungkin, Mereka Korban
Ia menekankan bahwa urusan anak dilindungi negara.
"Ini nggak hanya urusan anak saya, ini urusan anak di Indonesia semua. Agar masyarakat paham bahwa anak-anak Indonesia itu dilindungi oleh negara," tegasnya kembali.
Dalam pernyataannya, peran gandanya sebagai ayah dan legislator melebur menjadi satu. Ia berbicara dari hati seorang ayah yang terluka, sekaligus dari podium seorang wakil rakyat yang resah.
"Jadi, saya sebagai seorang ayah, juga sebagai seorang anggota dewan, ingin menertibkan masyarakat yang kurang paham soal undang-undang perlindungan anak," ungkap Dhani.
Dengan membawa kasus ini ke KPAI, Ahmad Dhani berharap dapat menciptakan preseden.
Ia ingin menunjukkan bahwa ada jalur hukum yang jelas untuk melindungi anak-anak dari serangan verbal maupun fisik, terutama di era digital yang kejam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
TPA Suwung Ditutup, Kemana Sampah Warga Denpasar dan Badung Akan Dibuang?
-
8 Toko Oleh-Oleh di Bali: Dari yang Murah Meriah Sampai Wajib Diburu Turis
-
5 Destinasi Wajib di Ubud: Dari Tari Kecak hingga Adrenalin Rafting Sungai Ayung
-
Tips Nikmati Liburan Aman dan Tenang di Bali
-
Perkuat Ekonomi Akar Rumput, BRI Raih Penghargaan Impactful Grassroots Economic Empowerment