SuaraBali.id - Kapal cepat rute Pelabuhan Marina Boom Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, ke Pelabuhan Pulau Serangan, Denpasar, Bali, direncanakan beroperasi pada Juni 2025.
Kapal cepat ini Banyuwangi – Denpasar ini rencananya akan diberlakukan dengan harga tiket sebesar Rp200.000 per orang.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi beserta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur terus mematangkan rencana kapal cepat rute Banyuwangi-Denpasar PP.
Terlebih setelah adanya dari kunjungan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Undangan Pernikahan Dengan Luna Maya di Ubud Diduga Bocor, Maxime Kecewa
"Sebagaimana arahan Ibu Bupati Ipuk, kami siap mendukung penuh program ini sebagai bagian dari kerja sama daerah dan provinsi, untuk memastikan semua aspek teknis dan administratif siap," kata Wakil Bupati (Wabup) Banyuwangi Mujiono di Banyuwangi, Jumat 11 April 2025.
Kapal cepat Banyuwangi – Denpasa itu memiliki panjang sekitar 40 meter dan lebar enam meter dengan kapasitas antara 350 hingga 400 orang penumpang.
Adapun rute ini dianggap adalah rute emas karena sangat potensial untuk memperkuat pariwisata kedua daerah tersebut.
"Kapal ini akan berangkat dari Marina Boom di Banyuwangi dan bersandar di Pelabuhan Pulau Serangan, Denpasar. Rute ini sangat potensial karena menghubungkan dua daerah tujuan wisata nasional bahkan internasional," katanya.
Dishub Bali Bingung
Baca Juga: Gara-gara Foto Ini Luna Maya Dibilang Anak Bali Banget Oleh Maxime Bouttier
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali IGW Samsi Gunarta mengatakan hingga saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur belum berkoordinasi dengan Pemprov Bali soal rencana menghadirkan kapal cepat Banyuwangi – Denpasar ini.
“Belum ada (koordinasi), itu juga saya mau tanya, saya belum dapat informasi detail,” katanya.
Namun ternyata layanan yang bertujuan untuk menggaet wisatawan itu ternyata masih rencana sepihak Pemprov Jawa Timur.
Hal ini karena menurut Samsi komunikasi dengan Gubernur Bali pun belum ada.
Menurut Dishub Bali, penambahan layanan ini tidak dapat dilakukan sembarang, perlu kajian sebab belum mengetahui kapasitas daratan di area pelabuhan yang dipilih.
“Kami mau lihat dulu seperti apa situasi yang terjadi di Bali, bagaimana beban terhadap pelabuhan kita, terhadap jalan kita, kami bicarakan juga karena ini baru gagasan sepihak ya belum ada pembicaraan detail,” ujarnya.
Kendati demikian, Samsi melihat baik gagasan kehadiran kapal cepat yang dapat memangkas waktu di daratan jika masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk ini.
Selain itu juga dapat mengurangi beban jalan dari Jembrana ke kota.
Pemprov Bali tak ingin kepadatan di area pelabuhan bertambah, sehingga ia meminta agar dilakukan komunikasi antar-pemerintah daerah, apalagi membuat lintasan antar-provinsi menurut dia semestinya berkomunikasi dengan pemerintah pusat juga.
Di Kota Denpasar sendiri terdapat tiga pelabuhan aktif yaitu Pelabuhan Serangan, Pelabuhan Sanur, dan Pelabuhan Benoa, tetapi karena belum mengetahui pasti rencana Pemprov Jawa Timur, termasuk berapa banyak kapal cepat yang akan dioperasikan, Samsi belum dapat merekomendasikan.
Sebagaimana diketahui, penyeberangan antara Bali dan Jawa merupakan jalur transportasi laut yang sangat penting, menghubungkan dua pulau padat penduduk di Indonesia.
Jalur ini tidak hanya menjadi urat nadi ekonomi, tetapi juga memiliki peran vital dalam sektor pariwisata dan budaya.
Penyeberangan utama dilakukan melalui Selat Bali, yang menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk di Bali dan Pelabuhan Ketapang di Jawa Timur.
Pelabuhan Gilimanuk terletak di Kabupaten Jembrana, Bali, sedangkan Pelabuhan Ketapang berada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Kedua pelabuhan ini beroperasi 24 jam, melayani ribuan penumpang dan kendaraan setiap harinya.
Adapun saat ini penyebrangannya dilayani oleh Kapal feri yang menjadi moda transportasi utama yang digunakan untuk penyeberangan ini.
Kapal-kapal ini mengangkut berbagai jenis kendaraan, mulai dari sepeda motor, mobil pribadi, bus, hingga truk besar.
Kapal Feri Yang dilayani ASDP Indonesia Ferry (Persero) tersebut juga mengangkut penumpang pejalan kaki.
Berita Terkait
-
Rute Baru AirAsia yang Dinanti Wisatawan: Adelaide ke Bali Kini Tanpa Transit
-
KPK Masih Dalami Peran Eks Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam Kasus Dana Hibah Pokmas Jatim
-
Bule Telanjang Dada di Bali Ngamuk Buat Pasien Takut, Baru Sadar Ketika Polisi Datang
-
Fuji Tertarik Beli Vila di Bali, Ngaku Awalnya Cuma Bercanda tapi...
-
Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Terkini, Sempat Rp17 Jutaan Sekali Terbang
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Pilihan
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
Terkini
-
BRI Dukung Pengusaha Kue Lokal Tien Cakes and Cookies, Usaha Kian Melesat
-
Nasi Tepeng Bali, Menu Sarapan Nasi Lembek yang Membuat Banyak Turis Penasaran
-
Politisi Gerindra Kritik SE Larangan Air Minum Kemasan Plastik di Bali, Bagaimana Solusinya?
-
Diejek Jelek & Tak Ideal, Model Bali Ini Buat Perundungnya di Masa Lalu Menyesal
-
23 Persen Sampah di Bali Dibuang Sembarangan, Diduga Jadi Penyumbang Sampah Laut