SuaraBali.id - Pemerintah Kota Mataram sudah mengeluarkan aturan-aturan selama pelaksanaan pawai ogoh-ogoh.
Pasalnya, pawai ogoh-ogoh ini akan berlangsung pada hari Jumat dan bertepatan dengan pelaksanaan ibadah shalat jumat oleh umat muslim.
Salah seorang pecalang di Kota Mataram, Gede Dirgantara Pulasari mengatakan sudah mendapatkan surat imbauan selama pelaksanaan pawai ogoh-ogoh.
Meski ada pembatasan, akan tetap dipatuhi untuk menjaga toleransi beragama.
Baca Juga: Pedasnya Harga Jelang Nyepi & Lebaran: Cabai Rawit di Bali Tembus Rp130 Ribu Per Kilogram
“Kita dari STT Cakra Dharma sudah dapat imbauan dari panitia pusatnya. Pawai ogoh-ogoh itu hari Jumat kita juga sebagai umat Hindu toleransi tinggi kita,” katanya Senin (24/3) siang.
Ia mengatakan, dalam surat imbauan yang diterima dari panitia yaitu berisi waktu kumpul ogoh-ogoh yaitu mulai 09.00- 11.00 wita.
Tidak membunyikan gambelan pada pukul 11.30 – 13.00 wita. Tidak membawa minuman keras, tidak memakai kolohar dan beberapa aturan lainnya.
“Kalau jam 11.00 itu sudah tidak lagi ogoh-ogoh yang dibawa ke sana. Tidak ada lagi bunyi-bunyian. Itu sudah ada di surat edaran. Kalau sudah ada surat edaran seperti itu kita ikuti,” katanya.
Menurutnya kegiatan akan berlangsung hingga pukul 13.00 WITA namun demikian pengangkutan ogoh-ogoh ke lokasi pawai hanya sampai pukul 11.00 WITA.
Baca Juga: Kapolsek Kayangan Dicopot Buntut Kasus ASN Bunuh Diri Berujung Pembakaran Oleh Warga
Ruas jalan yang akan dilewati ogoh-ogoh ini terdapat beberapa masjid sebagai pusat pelaksanaan shalat Jumat salah satu Hubbul Wathan Islamic Center.
Untuk saling menghormati pelaksanaan ibadah masing-masing agama, para peserta ogoh-ogoh diminta untuk mengikuti aturan yang berlaku.
“Setelah shalat Jumat baru kita akan mulai pawainya. Ini tumben hari Jumat dan berdekatan dengan pawai takbiran. Pawai takbiran itu pada saat Hari Raya Nyepi. Tapi kan kita tidak tahu kapan, kalau umat muslim ini harus nunggu sidang isbat dulu,” katanya.
Menurutnya, meski sudah ada imbauan dari panitia pusat terkait aturan pawai ogoh-ogoh, tidak menyurutkan semangat untuk ikut meramaikannya.
Pasalnya, pawai ogoh-ogoh di hari Jumat ini juga menekankan tentang arti toleransi umat beragama di Kota Mataram.
“Kita saling menghargai lah. Karena pawai ogoh-ogoh bertepatan dengan hari Jumat ya kita hargai sudara kita umat islam untuk shalat jumat dengan tidak ada bunyi-bunyian. Apalagi di sana dekat dengan masjid,” katanya.
Tahun ini ogoh-ogoh yang dibuat bertema Gatot Kaca.
Ogoh-ogoh yang berukuran cukup besar itu, menghabiskan anggaran sekitar Rp10 juta - Rp15 juta.
Anggaran yang digunakan bersumber dari beberapa sponsor dan urunan dengan para pengusaha yang ada di kawasan Cilinaya.
“Kalau tahun lalu kita buatnya itu bertema putri. Kita ada tiga sponsor tahun ini,” katanya.
Sementara itu, Dewa Tutaq mendukung adanya aturan selama pawai ogoh-ogoh. Sebagai bentuk toleransi umat beragama di Kota Mataram.
“Kita sudah dari dulu tidak ada masalah dan toleransi sudah kuat antara suku Sasak dan suku Bali,” katanya.
Menurutnya, momen ini sangat bersejarah karena sebagai salah satu perwujudan toleransi yang kuat di Kota Mataram.
“Ini harus kita jaga. Kita saling rangkul dan ini mempererat persaudaraan kita,” katanya.
Selain menjaga toleransi, pawai ogoh-ogoh tahun ini diprediksi akan sangat meriah. Pasalnya, saat ini kawasan Pejanggik sangat ramai oleh pengunjung di pertokoan.
“Jadi nanti mereka bisa berbelanja sambal nonton pawai ogoh-ogoh,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Ogoh-ogoh adalah patung raksasa yang dibuat dari bahan ringan seperti bambu, kertas, dan styrofoam, yang menjadi bagian penting dari tradisi Hindu terutama di Bali dalam menyambut Hari Raya Nyepi.
Ogoh-ogoh melambangkan Bhuta Kala (kekuatan alam semesta dan waktu) yang diarak dan kemudian dibakar.
Kontributor : Buniamin
Berita Terkait
-
7 Potret Artis Rayakan Nyepi 2025, Happy Salma Ikut Pawai Ogoh-Ogoh
-
Peringati Hari Raya Nyepi, BRI Peduli Salurkan Bantuan Sembako hingga Renovasi Pura
-
60 Poster Nyepi 2025 Bisa Diedit Jadi Ucapan Hari Raya Umat Hindu
-
Bandara Ngurah Rai Tutup Total saat Nyepi 2025: Catat Jadwalnya!
-
Nyepi Tanpa Ogoh-Ogoh? Ini Tradisi Unik yang Wajib Diketahui!
Terpopuler
- Mobil Mentereng Lisa Mariana Jadi Sorotan: Mesin Sekelas Vios, Harga bak Fortuner Baru!
- Cara Menghapus Iklan dan Bloatware di Xiaomi, Redmi, dan Poco dengan HyperOS
- Bergaya ala Honda CRF150L, Seharga Yamaha XMAX: Pesona Motor Trail Aprilia Ini Bikin Kepincut
- CEK FAKTA: Diskon Listrik 50 Persen Berlaku Lagi, Periode Maret-April 2025
- Diunggah La Liga, 3 Klub Spanyol yang Cocok untuk Tujuan Baru Rizky Ridho
Pilihan
-
Asa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026: Formasi Jangan Coba-coba
-
Beda Media Korsel: Dulu Sayang Kini Serang Habis-habisan Timnas Indonesia
-
Kontroversi: Ghiblifikasi AI Lukai Hayao Miyazaki, 'AI Tak Punya Jiwa'
-
Doa Takbiran Idulfitri dan Dzikir yang Dicontohkan Rasulullah, Arab dan Latin
-
Sisi Lain Patrick Kluivert Diumbar Ole Romeny: Dia Paham Apa Itu Kebebasan
Terkini
-
Libur Lebaran 2025, BRI Pastikan Keandalan Super Apps BRImo untuk Transaksi Tanpa Hambatan
-
AgenBRILink dari BRI Hadirkan Solusi Mudik Idulfitri Lewat Transaksi Aman dan Cepat
-
BRI Peduli: Rayakan Hari Raya Nyepi dengan Bantuan Sembako dan Renovasi Pura
-
Kirim THR Secara Mudah dan Aman Lewat BRImo
-
Bandara Ngurah Rai Hening Saat Nyepi: Momentum Refleksi dan Efisiensi Operasional