Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Senin, 24 Maret 2025 | 08:50 WIB
Pohon tumbang yang menimpa kendaraan di wilayah Kuta, Bali Sabtu (22/3/2025) [Suara.com/Eviera Paramita Sandi]

SuaraBali.id - Menyusul peristiwa 18 pohon tumbang dalam sehari di Bali, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali menyiagakan personel di setiap posko mudik Lebaran 2025.

Menurut Sekretaris BPBD Bali Gede Teja, Minggu (24/3/2025) penempatan anggota ini untuk mengantisipasi bencana selama arus mudik, berkaca dari kejadian pohon tumbang di 18 titik sekaligus pada Sabtu (22/3/2025).

Berbagai antisipasi dilakukan seperti halnya perompesan pohon.

“Antisipasi sudah dilakukan antara lain dengan perompesan pohon di pinggir jalan dan juga ada tim-tim siaga di posko mudik yang salah satu fungsinya untuk atasi kondisi darurat,” katanya sebagaimana dilansir beritabali.com – jaringan suarabali.id.

Baca Juga: 7 Penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Dibatalkan Karena Erupsi Lewotobi

Menurut Gede Teja, saat ini kasus pohon tumbang jadi sorotan.

Hal ini karena sejak Sabtu, kasus pohon tumbang terjadi hampir merata di seluruh kabupaten/kota dilanda hujan angin dampak badai siklon dari Selatan Bali.

“Apakah ke depan akan terjadi lagi, kami belum tahu, yang jelas bulan ini masih musim hujan, pergerakan angin dan hujan akan diinfokan melalui informasi peringatan dini baik harian ataupun yang dasarian,” ujarnya.

Pohon tumbang di wilayah Kuta, Bali yang tewaskan seorang pengendara pada Sabtu (24/3/2025) [Suara.com/Eviera Paramita Sandi]

Menurutnya adanya cuaca ekstrem seperti hujan angin menyebabkan pohon tumbang tersebar di 18 titik yaitu 12 titik di Kabupaten Tabanan, tiga titik di Kabupaten Karangasem, satu titik di Kabupaten Badung, dan dua titik di Kota Denpasar.

Sedangkan sebagiannya lagi terjadi di jalan raya termasuk jalan yang dilalui untuk mudik.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah 21 Ramadan 1446 H Untuk Kota Denpasar, 21 Maret 2025

Akibat kejadian ini, pada sabtu lalu, seorang pengendara meninggal dunia dan empat bangunan rusak dan estimasi kerugian yang ditimbulkan sebesar Rp253.000.000.

Cuaca ini membuat BPBD Bali mengimbau masyarakat termasuk calon pemudik pada Lebaran 2025 mewaspadai potensi curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

Perlu juga untuk menjaga lingkungan dengan membersihkan saluran air guna mengurangi risiko banjir, dan BPBD Bali atau kabupaten/kota.

“Sebagai upaya bersama dalam menghadapi potensi bencana, BPBD Bali mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan peran aktif dalam mitigasi bencana, dengan kerja sama semua pihak, kita wujudkan Bali yang aman dan tangguh bencana,” tutur Gede Teja.

Bibit Siklon Tropis

Sebagaimana diketahui sebelumnya Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III mengingatkan masyarakat Bali untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.

Diperkirakan wilayah Bali masih memasuki musim hujan.

Iklim ini diprediksi menyebabkan peningkatan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang.

Menurut Kepala BBMKG Wilayah III, Cahyo Nugroho, kejadian hujan yang terjadi di Bali dipengaruhi oleh beberapa faktor meteorologis.

Salah satunya adalah keberadaan bibit siklon “92S” di Samudera Hindia Selatan Bali yang mendukung pertumbuhan awan konvektif di wilayah ini.

Tak hanya itu, adanya fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini berada di kuadran 5 (Maritim Continent), yang turut berperan dalam pembentukan awan hujan di Bali.

Sedangkan faktor lainnya adalah kadar massa udara basah yang terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga ketinggian 12.000 meter (200 mb), serta suhu muka laut di sekitar Bali yang berkisar antara 29 hingga 30 derajat Celsius.

Pada prediksi kedepannya, BMKG memperkirakan bahwa pada 22 hingga 25 Maret 2025, wilayah Bali masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang.

Tak hanya itu, gelombang di perairan selatan Bali diperkirakan mencapai 1,25 hingga 3,0 meter, sehingga masyarakat dan pelaku usaha kelautan perlu berhati-hati terhadap potensi gelombang tinggi yang dapat membahayakan aktivitas pelayaran dan perikanan.

BMKG juga mengimbay masyarakat diharapkan untuk selalu memperhatikan perkembangan informasi cuaca dari BMKG dan menghindari aktivitas di luar ruangan saat kondisi cuaca buruk.

BMKG mengajak seluruh masyarakat Bali untuk tetap siaga dan mempersiapkan langkah-langkah antisipasi guna mengurangi dampak buruk yang mungkin ditimbulkan akibat cuaca ekstrem.

Load More